ART di Semarang Tewas Dibunuh Tetangga Penjual Pecel

SEMARANG – Warga Kampung Jambe, Kelurahan Karangturi, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, digegerkan dengan temuan perempuan paruh baya tergeletak bersimbah darah, Selasa siang, 5 Mei 2020. Perempuan tersebut korban pembunuhan yang diduga dilakukan tetangganya sendiri.
Perempuan tersebut diketahui bernama Wasiem, 59 tahun, tinggal di kawasan Kampung Jambe. Ia bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) dan saban hari melewati gang sempit, lokasi tubuhnya ditemukan.
Mei Narsono, 62, warga sekitar lokasi temuan jenazah mengaku sempat mendengar teriakan keras dari korban saat pembunuhan terjadi.
“Sekitar pukul 14.00 WIB, terdengar tiga kali teriakan perempuan. Teriakan pertama seperti kaget, kedua seperti ketakutan, dan yang ketiga itu mulai seperti habis suaranya,” ujar dia.
Mei tak bisa langsung mengecek ke sumber suara karena kakinya masih sakit. Ia lantas meminta istrinya untuk melihat keadaan di luar rumah. Ternyata Wasiem sudah ditemukan dalam kondisi mengenaskan di gang sempit.
“Istri saya suruh lihat, tapi tidak berani mendekat,” ujarnya.
Temuan itu disampaikan ke warga lain hingga ke petugas kepolisian. Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa jenazah ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.
Kepala Polsek Semarang Timur Inspektur Satu Budi Antoro mengungkapkan ditemukan bekas luka sayatan di leher korban. “Selang beberapa waktu dari kejadian itu, sekitar pukul 14.30 WIB, pelaku yang diduga membunuh korban menyerahkan diri ke Polsek Semarang Tengah,” kata dia.
Pelaku diketahui bernama Budi Rohmanto, 40, warga sekitar lokasi kejadian yang juga tetangga Wasiem. “Tempat kejadian perkaranya Semarang Timur, tapi kini penyidikannya diambil alih oleh Polrestabes Semarang,” ujar dia.
Antoro menuturkan kediaman pelaku dan korban masih satu blok perumahan, bahkan hanya berselang satu rumah dengan Wasiem. Dari hasil pemeriksaan sementara, motif dendam menjadi latar belakang pembunuhan tersebut.
“Pelaku dendam sama korban. Tapi, saya kurang tahu dendam soal apa. Padahal, mereka tetanggaan. Kerjanya pun sebelahan. Pelaku diketahui dagang pecel di sebelah rumah majikan korban,” tutur dia.
Suami korban, Tirto Usodo, 62 tahun, mengaku istrinya selalu melewati gang sempit lokasi pembunuhan. Gang tersebut berada tak jauh dari kediamannya, masuk wilayah RT 4 RW 2.
“Saya diberitahu adik kalau istri meninggal dengan kondisi mengenaskan. Jam segitu memang biasanya pulang, kerjanya pembantu pocokan,” ujar Tirto terbata.
Ketua RW 2 Sukari mengatakan pelaku dan korban tinggal di Jalan Jambe Malang Blok 4C. Wasiem bekerja sebagai ART di Sanggar Rias Eyang Tris, tak jauh dari rumahnya.
“Semuanya berdekatan. Pelaku jual pecel di sebelah rumah majikan korban. Mungkin, saat korban sedang balik ke rumah, pelaku menyerangnya di lorong gang,” ujar pria berusia 68 tahun itu.
Sukari pun sempat ke lokasi korban tergeletak. Ia melihat darah mengalir dari luka di bagian belakang leher dan punggung korban. “Sebelum kejadian, saya juga sempat mendengar jeritan keras dari seorang wanita,” ucapnya.
 
sumber: tagar
editor: dealova@polda jateng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *