Erick Thohir: BUMN teruskan kolaborasi dengan komunitas kreatif

Dok Foto BUMN RI
Dok Foto BUMN RI

MONITOR NUSANTARA, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan BUMN siap meneruskan kolaborasi dengan seluruh komunitas kreatif Indonesia.

“BUMN pun siap meneruskan kolaborasi program dan kegiatan dengan jejaring komunitas kreatif di seluruh Indonesia, untuk terus memajukan berbagai potensi kreativitas bangsa kita hingga mendunia,” ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Instagram-nya @erickthohir di Jakarta, Rabu.

Menurut Erick, BUMN adalah Kolaborator/Aggregator dari para pelaku ekonomi kreatif atau kreator lokal.

Seperti Simpul Space di Jalan Braga, yang merupakan aset properti BUMN Kimia Farma, disewa, dimanfaatkan dengan aktif dan hangat diisi oleh berbagai kegiatan Bandung Creative City Forum (BCCF) serta jejaring Indonesia Creative Cities Network (ICCN).

Bandung sendiri, kata Erick, resmi menjadi anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO sebagai “City of Design” (Bandung Kota Kreatif Desain Dunia) sejak 2015. Apresiasi untuk Indonesia Creative Cities Network dan khususnya Bandung Creative City Forum yang terus menegakkan komitmen atas status Bandung sebagai Kota Kreatif tersebut.

Komitmen yang terus dilaksanakan di antaranya yaitu Bandung Design Biennale yang berikutnya akan diselenggarakan pada November 2021.

Menteri BUMN juga kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai, mengapresiasi, membeli serta mengonsumsi produk-produk buatan dalam negeri untuk memastikan market atau pasar Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kalau bangsa kita sendiri tidak mengapresiasi produk kita, seperti bangsa Korea, maka marketnya tidak akan tumbuh. Kosmetiknya semua sekarang pakai kosmetik Korea. Kita bicara mengenai Indonesia, dengan segala perbedaan kita itu menjadi kekuatan kita. Kita harus pastikan market kita untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Erick.

“Kalau kita punya market yang besar ini hanya menjadi pertumbuhan ekonomi negara asing, negara lain maka yang rugi kita. Akhirnya apa? Kalau people to people movement ini terjadi walaupun hanya 60 persen dengan 270 juta penduduk, maka marketnya akan terbentuk. Dan itu yang dinamakan Community Economy,” tambahnya.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memiliki kampanye yakni “Merdeka Berdaulat”.

Turunan dari kampanye “Merdeka Berdaulat” ini salah satunya memastikan market Indonesia untuk pertumbuhan Indonesia, bukan buat negara lain.

“Kenapa? Ini industri 4.0 terjadi, jangan sampai kebalik di mana rakyat Indonesia membesarkan startup dan melakukan go digital, tapi yang kerja bukan pekerja Indonesia sendiri melainkan tenaga kerja asing,” kata Erick Thohir.

Ia mengajak semua pihak untuk menjaga dan memastikan bahwa market atau pasar Indonesia hanya untuk pertumbuhan ekonomi nasional, bukan untuk pertumbuhan ekonomi negara lain.

Erick menegaskan tidak anti-asing, tetapi hanya ingin memastikan market Indonesia adalah untuk pertumbuhan ekonomi nasional, bukan untuk pertumbuhan ekonomi negara lain.

Menurut dia, pasar Indonesia harus dijaga bersama-sama oleh semua pihak, termasuk masyarakat karena hal tersebut sangat mahal dan berharga. (*Antara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: