Kesembuhan Covid di Indonesia Melaju Pesat

Kesembuhan Covid di Indonesia Melaju Pesat

Ilustrasi vaksin covid

MONITORNUSANTARA.COM, JAKARTA-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kenaikan angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia melaju pesat dari 48.800 per 7 Maret 2022 menjadi 55.128 pada Selasa, 8 Maret 2022.

Angka kesembuhan tersebut diikuti oleh jumlah kasus aktif yang terus turun dari 448.274 menjadi 422.892.

Kondisi itu, menurut Kemenkes, ikut berimbas pada angka keterisian rumah sakit yang juga turun menjadi 27 persen secara nasional.

Di tingkat global, tren penurunan kasus baru dan kematian terus konsisten, diikuti konfirmasi kasus di tingkat nasional yang terus menurun hingga 38,5 persen dibandingkan minggu lalu.

Akhirnya, akumulasi kondisi menjadikan angka positivity rate nasional rendah yakni 9,93 persen per 7 Maret 2022. Pertama kalinya di bawah 10 persen dalam 30 hari.

Kondisi di banyak negara seluruh dunia turut menentukan apakah fase akut pandemi ini sudah berakhir atau masih berlanjut.

“Situasi pandemi nasional sangat terkait dengan situasi global,” sebut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dikutip dari Antara, Rabu, 9 Maret 2022.

Kendati demikian, penularan masih terjadi dan perlu terus ditekan hingga level di bawah 5 persen sehingga percepatan perubahan status pandemi ke endemi dapat segera terlaksana.

Berdasarkan data yang dihimpun Kemenkes per 7 Maret 2022, sudah ada 24 daerah yang menunjukkan penurunan jumlah kasus sehingga tersisa10 daerah lagi yang masih mengalami peningkatan kasus.

“Kita masih memerlukan kerja sama semua elemen untuk bantu jaga prokes dan sukseskan program vaksinasi 2 sosis lengkap disertai booster,” ujar Nadia.

Kemenkes menetapkan tingkat perlindungan vaksin sangat berdampak bagi angka kesembuhan pasien Covid-19 yang akan otomatis menyumbang peluang perubahan status pandemi ke endemi.

Tiga dosis vaksin mengurangi risiko kematian hingga 86 persen, dua dosis mengurangi risiko kematian 60 persen, dan satu dosisnya mengurangi risiko kematian sebanyak 29 persen.

Dia menyatakan, pemerintah akan memprioritaskan kelompok rentan bergejala berat hingga berisiko kematian akibat Covid-19 untuk mendapat vaksin atau orang-orang dengan komorbid serta lansia.

Sesuai rekomendasi global, kelompok tersebut merupakan kelompok prioritas utama untuk mendapatkan vaksinasi.

Hal itu sesuai dengan pernyataan Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, bahwa status endemi hanya dapat terwujud jika ada perbaikan kondisi kasus secara global di banyak negara.

Untuk itu, menurutnya, akselerasi laju vaksin seharusnya menjadi prioritas rakyat Indonesia sebelum sibuk menyasar strategi penetapan status endemi yang notabenenya adalah wewenang WHO.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *