Editor.ID – Surabaya, Sejumlah warga Surabaya mengeluhkan aliran air di rumahnya mati. Hal itu terjadi di beberapa kawasan di Surabaya, seperti di Jalan Gayungsari, Tambak Medokan Ayu, Kaliwaron Gubeng, Jambangan dan lainnya.
Sebelumnya, PDAM Surabaya memberitahukan kalau ada perbaikan pipa PDAM diameter 1.000 yang bocor karena terkena tiang pancang di Purimas Gunung Anyar. Perbaikan itu dilakukan sejak Kamis (5/3/2020) pukul 10.00 WIB, dengan estimasi pekerjaan selesai dalam waktu 24 jam atau pada Jumat (6/3/2020) pukul 10.00 WIB.
Adanya perbaikan itu, beberapa daerah pun akan terdampak. Seperti daerah Menanggal, Pagesangan, Ketintang, Korem, Siwalan, Jemur, Pondok Candra, Gunung Anyar, Purimas, Rungkut Madya, Pandugo, Kedung Baruk, Semampir, Mulyosari, Galaxy Mall, Kenjeran, Kedung Cowek, Tambak Wedi, Kedinding, Nambangan, Medokan, Medokan Ayu, Wonorejo, Penjaringan dan Sekitarnya.
Namun, sampai Sabtu (7/3/2020), ternyata perbaikan itu belum selesai. Sehingga, banyak masyarakat yang mengeluh karena aktivitas sehari-harinya menjadi terganggu. Seperti kebutuhan air untuk mandi, masak, dan lainnya
Dari data yang dihimpun, mengenai keluhan masyarakat melalui Radio Suara Surabaya, banyak warga mengaku sudah menghubungi call center PDAM, tapi masih belum ada respon.
“Tanya kok belum nyala ya di Medokan Ayu Rungkut? Sudah minta tangki gratis kemarin. Tapi sampai sekarang belum ada juga,” kata Sasa Hutapea warga Medokan Ayu.
“Saya kemarin telpon call center gak bisa, sudah whatsapp ke 08113330666. Saya dibalas kalau nomor ini menerima keluhan dan tidak menerima permintaan tangki air. Malah disuruh telpon call center,” kata Riyanto warga Rungkut Mapan.
“Saya kemarin sudah telpon, dijanjikan ada kiriman tangki. Tapi kok sampai sekarang belum dikirimi? Padahal sudah koordinasi dengan tetangga sekitar,” kata Sendy warga Rungkut Lor.
Menanggapi hal tersebut, Binurwati Fitri SPV Humas PDAM Surya Sembada Surabaya mengatakan bahwa perbaikan pipa di sekitar Purimas Gunung Anyar itu mengalami kendala.
“Kami mohon maaf, karena pekerjaan teknis di lapangan terganggu cuaca. Kami sudah berupaya untuk menguras air di dalam pipa itu. Kami juga sudah dibantu oleh Pemkot Surabaya untuk mendatangkan alat berat,” kata Fitri saat mengudara di radio.
Fitri menjelaskan, pipa tersebut pecah karena terkena pemasangan tiang pancang atau paku bumi. Pihaknya berharap masyarakat bisa bersabar, karena petugas masih berupaya memperbaiki pipa tersebut.
“Jadi bukan bocor lagi. Tapi pecah. Pihak terkait yang melakukan pemcangan paku bumi juga tidak mengkonfirmasi kalau mau ada pemancangan. Kita tidak menyalahkan, tapi seharusnya ada kerja sama,” kata dia.
Terkait tangki air, Fitri juga mengatakan kalau pihaknya sudah merespon dan hari ini akan dikirimkan ke masyarakat. Namun, karena memang permintaannya yang tinggi membuat masyarakat harus bersabar
“Call center kami 24 jam, dan penelponnya juga sangat tinggi. Mungkin itu yang membuat masyarakat jadi susah menghubungi,” jelasnya. (Tim)