MonitorNusantara.com, Kupang – Melalui program kemitraan BPKH RI – NU Care Lazisnu kembali menyalurkan bantuan dapur umum dan makanan cepat saji bagi masyarakat yang terdampak bencana badai siklon Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dr. Rahmat Hidayat selaku Anggota Badan Pelaksana BPKH Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan mengatakan bahwa, BPKH turut berduka akibat bencana yang melanda masyarakat di NTT. BPKH, lanjutnya, juga terus berupaya tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan bagi para korban.
“Kendati tak bisa langsung ke NTT, kami berharap bantuan yang diberikan melalui NU Care – Lazisnu dapat meringankan warga muslim yang menjalankan ibadah puasa usai diterpa bencana badai siklon seroja,” ujar Rahmat Hidayat dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Senin (26/4).
Rahmat Hidayat melanjutkan dana senilai Rp 200 juta untuk 11.200 penerima manfaat untuk berbuka puasa dan sahur tersebut diharapkan dapat menyentuh para korban bencana yang belum mendapatkan bantuan.
“NU Care – Lazisnu memiliki basis data yang luas sehingga kami berharap para korban yang benar-benar membutuhkan bisa mendapatkan bantuan,” kata Rahmat Hidayat menambahkan.
Adapun penyebaran bantuan cepat saji untuk sahur dan berbuka puasa difokuskan pada wilayah Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Kabupaten Ende, ujar Yayah Ruchyati selaku tim pelaksana program kemaslahatan BPKH RI – NU Care LAzisnu
Bantuan makanan cepat saji ini disambut gembira oleh para warga yang terdampak di Kota Kupang. Menurut Ajhar Jowe, mewakili penerima manfaat Kota Kupang, Selaku ketua LPBI NU Kota Kupang menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian BPKH RI terhadap warga muslim di kota kupang yang sedang menjalankan ibadah puasa yang terdampak bencana badai siklon Seroja.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Program Kemitraan BPKH RI – NU Care LAZISNU, M.Wahib Emha mengatakan pihaknya berkomitmen tepat sasaran dalam penyaluran dana kemaslahatan umat. Dana tersebut akan disalurkan terutama ke wilayah – wilayah yang belum tersentuh bantuan.
“NU Care – Lazisnu menangani penyaluran bantuan makanan cepat saji ini diberikan saat sahur dan berbuka puasa selama 7 hari berturut turut dengan total 11.200 penerima manfaat. Kami juga telah memiliki jaringan relawan santri siaga bencana dalam penyaluran bantuan di NTT,” tutur M.Wahib.