Instagram.com/@jokowi
MONITORNUSANTARA.COM, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Nahdlatul Ulama (NU) yang selalu menggaungkan prinsip hubbul wathon minal iman (cinta Tanah Air sebagian dari iman) dan NKRI Harga Mati.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Harlah NU ke 91 di Sport Convention Center, Balikpapan pada Senin, 31 Januari 2022.
“Terima kasih atas kiprah NU dalam menjaga NKRI dan Pancasila. Pandangan hubbul wathon minal iman dan NKRI Harga Mati telah merangkai kesatuan dan persatuan bangsa,” sebut Jokowi.
“NU juga terus mendorong Moderasi Agama dan toleransi berkebangsaan,” ucapnya menambahkan seperti dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal Youtube TVNU.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan bahwa kekuatan NU sangat besar. NU bisa berkontribusi tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia.
“Dengan jumlah warga NU yang besar, separuh lebih dari warga muslim Indonesia dan jaringan organisasi yang lengkap di pelosok negeri hingga luar negeri, NU adalah potensi bangsa yang sangat besar,” kata Jokowi.
“NU memiliki jaringan organisasi yang sangat luas, NU memiliki pengurus dan Banom di seluruh provinsi hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Di luar negeri pun, diaspora NU berkembang pesat, lebih dari 100 negara di dunia,” sebut Jokowi lagi.
Menyoroti potensi jaringan yang besar tersebut, Jokowi menyarankan agar NU harus mampu merajutnya agar makin bisa berperan dalam kemandirian dan kemajuan bangsa.
“Jika jaringan ini digerakkan dan dikonsolidasikan untuk menggulirkan agenda-agenda strategis nasional, ini akan jadi kekuatan besar yang sangat potensial untuk menyelesaikan persoalan bangsa dan kemanusiaan,” ujar Jokowi.
Jokowi juga mengajak kaum muda NU dari generasi milenial dan gen Z untuk tampil dan mengambil peran sentral dalam perkembangan Indonesia yang baru.
“Kaum muda NU yang aktif di creative industry, di Fashion Designer, Graphic Designer, IT specialist, programmer, Cyber Security dan lain-lain harus dimanfaatkan,” tutur Jokowi.***