MONITORNUSANTARA.COM, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir mengimbau kepada masyarakat umum untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) disabilitas dengan cara membeli produk yang dihasilkan.
“Yayasan BUMN untuk Indonesia sudah membantu, kini giliran masyarakat punya andil. Saya mengimbau kepada masyarakat umum untuk mendukung pelaku UMKM disabilitas dengan cara membeli produk yang dihasilkan,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Dengan membeli produk, lanjut Erick Thohir, maka para pelaku UMKM disabilitas akan semakin terpacu untuk terus mengembangkan produk mereka.
Upaya membangkitkan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus melibatkan seluruh sektor, terutama sektor UMKM. Oleh karenanya, sektor UMKM yang menguasai 97 persen porsi kekuatan ekonomi nasional harus makin berkembang dengan kekuatan pasar yang dimiliki dan tidak hanya menjadi objek pertumbuhan semata.
Terkait hal itu, Yayasan BUMN untuk Indonesia menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan berupa alat-alat produksi bagi pelaku UMKM yang dikelola kalangan disabilitas di Jawa Timur.
Penyerahan bantuan yang berlangsung di Gedung Harmoni, Pasuruan, Jawa Timur disaksikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul dah Bupati Pasuruan H Irsyad Yusuf/Gus Irsyad.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan apresiasi atas kepedulian Yayasan BUMN untuk Indonesia terhadap UMKM disabilitas agar bersama-sama mengambil peran dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu Direktur Eksekutif Yayasan BUMN untuk Indonesia Syafuan mengatakan para peggiat UMKM dari kalangan disabilitas harus diberi hak dan kesempatan yang sama.
Apalagi kondisi setelah pandemi seperti sekarang, semua pelaku UMKM terdampak akibat menurunnya daya beli masyarakat.
“Kami berharap bantuan dalam bentuk alat-alat produksi yang dibutuhkan untuk meningkatkan aspek kualitas dan produktifitas, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk di pasar bisa mengembalikan semangat dan daya juang mereka untuk bangkit,” ujar Syafuan.***