Jakarta, MONITORNUSANTARA.COM – Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan 9.000 pengusaha kecil dan menengah (UMKM) mengambil materi tata kelola keuangan digital yang menjadi mata ajar terfavorit dalam program Digital Enterpreneurship Academy (DEA) guna meningkatkan kapasitas finansial dan bisnis.
“Dari seluruh tema pelatihan yang diselenggarakan dalam program DEA, tema pelatihan yang menjadi favorit para peserta adalah pelatihan mengenai Pengelolaan Keuangan Digital yang telah diikuti lebih dari 9.000 peserta,” kata Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Presiden RI Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 menyatakan bahwa UMKM perlu didukung agar naik kelas dan mempercepat pertumbuhan Indonesia yang berkelanjutan.
Sejalan dengan itu, DEA merupakan salah satu program Kominfo yang menyasar UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan mengoptimalkan teknologi digital. Ada banyak materi yang bisa diikuti UMKM dalam program DEA, mulai dari cara kelas dasar-dasar kewirausahaan, keamanan siber untuk UMKM, bahkan kelas cara mendaftar merk bagi UMKM.
Hingga pertengahan Agustus 2022, Kementerian Kominfo mencatat sudah ada 41.349 pelaku UMKM yang telah mengikuti program Digital Entrepreneurship Academy (DEA).
Diharapkan di akhir 2022 sudah ada 60.000 talenta digital yang terjaring dan mendapatkan kelas peningkatan kapasitas dari DEA.
Sebenarnya tidak hanya Kementerian Kominfo, ada banyak juga kolaborasi dari pihak swasta seperti e-commerce atau lembaga pendidikan yang memberikan kelas-kelas kreatif untuk UMKM agar bisa naik kelas.
Beberapa kelasnya yang sering ditemui seperti kelas untuk membuat konten marketing digital, kelas mengambil visual yang menarik untuk pemasaran, hingga kelas menyiapkan alur logistik produk.
Tentunya lewat kolaborasi tidak hanya pemerintah dan swasta namun juga peran aktif masyarakat, maka potensi UMKM asal Indonesia bisa meningkat dan menaikkan kelasnya di skala nasional dan bahkan bisa menembus pasar internasional.
Di samping itu, bukan tidak mungkin Indonesia bisa mencapai targetnya di 2023 untuk mencetak 30 juta UMKM go digital.***