MANOKWARI, MonitorNusantara – Sebagai kekuatan untuk semua yang pertama bahwa esensi dari hari paskah ini adalah merupakan karya keselamatan Tuhan, sehingga tentunya kepada TNI-Polri konteks tugas ini sekarang sudah berada diwilayah baik itu Kodam XVIII/Kasuari juga termasuk Polda Papua Barat landasi tugas secara iman namun kita juga harus pastikan di bawah kepemimpinan anak-anak Tuhan yaitu Irjen. Pol. Drs. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H. dan Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos. bahwa kekuatan imanlah yang akan menyelesaikan semua persoalan.
Hal ini dikatakan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos., pada sambutannya dalam acara Perayaan Paskah dan pembinaan mental rohani prajurit TNI-Polri yang mengusung Sub tema: ”Ia Mendahului Kamu Ke Galilea; Jangan Takut!” (Matius 18:7.10) dan Subtema: TNI Polri Beriman Negara Kuat, di aula Arfak Convention Hall, Polda Papua Barat, Manokwari, Papua Barat, Kamis (13/4/2023).
Selanjutnya, Pangdam menyampaikan untuk menjadikan acara ini sebagai kekuatan, khusus untuk TNI-Polri dan secara umum seluruh masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya satukan langkah, kekuatan iman ini kita kedepankan untuk menjawab dan menyelesaikan semuanya.
”Sehingga boleh saya katakan bahwa kami TNI mempunyai tugas pokok dikaitkan dengan esensi karya keselamatan terbesar adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari berbagai macam ancaman dan gangguan, termasuk Polisi tugas secara umum adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Lebih jelas, Jenderal Bintang dua ini mengajak bahwa dengan sesanti yang dimiliki Kodam XVIII/Kasuari dan Polda Papua Barat serta di titik karya keselamatan untuk menyatakan bahwa sekarang “saya sudah selesai dengan diri sendiri”.
”Karena dengan tugas kita sebagai TNI-Polri selama satu kali dua puluh empat jam kita mempunyai tanggung jawab yang sangat mulia dan standar hasil yang diharapkan tertinggi permanen yaitu bangsa dan negara aman dan nyaman. Dengan selesainya kita dengan diri sendiri, kita hidup selalu harus waspada, mawas diri serta mempunyai daya antisipasi yang baik ke depan melalui suatu rencana yang baik yang dilandasi dengan doa. Standar tanggung jawab TNI dan Polri ukurannya adalah bangsa dan negara”.
”Oleh karena itu syukuri dengan profesi dan pekerjaan kita ini, setiap tugas awali dengan doa, laksanakan hukum Tuhan yang utama dan terutama, berbahagialah kita hidup sebagai warga negara Indonesia. TNI, Polri adalah bagian dari Pemerintah dalam tugas keamanan dan pertahanan,” kata Pangdam.
Sementara itu, Kapolda Papua Barat dalam sambutannya juga menyatakan bahwa hanya karena iman TNI-Polri kuat, hanya karena iman kita tidak takut.
”Saat ini Papua Barat butuh kita semua untuk menjadi pionir dan menjadi figur serta dengan seragam ini agar bisa terlihat berbeda dengan yang lainnya, bukan hanya berbeda seragam namun juga isi hati dan kepala. Kita lihat kondisi Papua saat ini sangat membutuhkan uluran tangan kita. Melihat kekurangan yang ada di masyarakat kita harus menjadi pelopor untuk menolong masyarakat. Tujuannya acara ini dilakukan agar kita membuka barangkali ada yang terselubung dan agar kita mempunyai modal saat terjun ke masyarakat sehingga dengan adanya kegiatan ini hati kita terbuka dan dapat menolong dan membantu masyarakat,” ucap Kapolda.
Kegiatan ini pemberitaan Firman disampaikan oleh Pendeta Daniel sukan, MTH, serta ikut dalam kegiatan ini, para pejabat utama Kodam dan Polda, para prajurit Kodam XVIII/Kasuari, Polda Papua Barat yang beragama Nasrani, Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari, Ny. Alin Gabriel Lema, Ketua Bhayangkara Polda Papua Barat dan Ketua PGGP Papua Barat, Pendeta Sherly Parinussa. (Pendam XVIII/Ksr)