Jakarta, MONITORNUSANTARA.COM,- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Perjuangan Hasto Kristiyanto mengadu ke publik bahwa partainya terluka hati, perih dan bersedih. Hasto mengklaim partainya terluka gara-gara Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meninggalkan partai yang membesarkan dirinya, PDIP. Namun Hasto yang menjelaskan secara detail yang dimaksud “meninggalkan”.

Ibarat diputus cinta sang pacar, PDI Perjuangan mengklaim partainya patah hati dan bersedih. Partai berlambang banteng moncong putih itu juga mengungkit merekalah yang membesarkan Jokowi sejak jadi Walikota Solo sampai jadi Presiden.

Menurut Hasto, PDIP selama ini telah mencintai dan memberikan keistimewaan kepada Jokowi. Hasto juga mengungkit, seluruh simpatisan, anggota, dan kader PDIP belum selesai rasa lelah setelah mendukung Jokowi dari pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden selama dua periode. Dukungan itu, kata Hasto, wujud rasa sayang PDIP.

Lantas apa tanggapan Presiden Jokowi atas pernyataan Hasto bahwa orang-orang PDIP sedih dan terluka karena Presiden dianggap meninggalkan mereka?

Menanggapi ratapan PDIP yang luka hati karena Jokowi dianggap meninggalkan partai tersebut, mantan Walikota Solo ini enggan mengomentarinya.

“Saya enggak ingin mengomentari,” jawab Jokowi dengan singkat dan melanjutkan kunjungannya di Kabupaten Gianyar, Bali.

Presiden Jokowi justru memberi kabar jika Wapres Ma’ruf Amin yang selanjutnya akan mengundang para bakal cawapres pada Pilpres 2024, setelah dirinya makan siang bersama dengan tiga bacapres di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023).

“Nanti Pak Wapres yang akan mengundang,” kata Presiden Jokowi seusai meninjau Pasar Bulan di Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023).

Jokowi belum dapat menyebut tanggal pasti dan kegiatan yang akan dilakukan Wapres Ma’ruf Amin bersama Mahfud Md, Gibran Rakabuming, dan Muhaimin Iskandar.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan pertemuannya bersama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan kemarin untuk membahas upaya pemilu damai.

“Ya saya mengajak untuk menjaga bersama-sama agar pemilu berjalan damai, tidak ada saling fitnah-memfitnah, tidak ada kampanye negatif, tidak ada saling menjelekkan atau merendahkan,” kata pria kelahiran Surakarta 21 Juni 1961 itu.

Presiden Jokowi ingin para kandidat pasangan bakal capres-cawapres fokus pada program yang ditawarkan, karena menurutnya itu yang saat ini lebih dibutuhkan masyarakat.

“Baik dengan adu program dan adu gagasan, saya kira itu, rakyat menginginkan itu,” ucap dia. Tidak ada hal lain yang disampaikannya.

Diketahui bahwa hari ini Presiden Jokowi dijadwalkan untuk hadir di beberapa lokasi di Pulau Dewata. Agendanya antara lain mengunjungi SMKN 3 Sukawati, memantau Pasar Bulan, hingga penyaluran bantuan pangan beras di Balai Budaya Batubulan. (antara)

Ikuti MONITORNusantara.com di Google News

Sempatkan juga membaca artikel menarik lainnya, di portal berita EDITOR.id dan MediaSosialita.com