MONITORNUSANTARA.COM, Jakarta-Pemerintah kembali mengizinkan masyarakat melakukan perjalanan mudik meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung. Keputusan tersebut seiring dengan transisi dari masa pandemi ke endemik. Dengan adanya kebijakan ini, antusiasme pemudik sangat tinggi.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo memperkirakan, bahkan ada peningkatan arus mudik tahun ini dibandingkan dengan sebelum pandemi yaitu, tahun 2019 lalu. Peningkatan pemudik berkisar antara 10 hingga 15 persen. “Naik antara 10 sampai 15 persen dibanding dengan mudik tahun 2019,” kata Yogo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/4).
Sambodo menjelaskan, untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik, pihaknya telah menyiapkan serangkaian pengamanan selama masa arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Salah satunya, melalui pengamanan jalur arteri. Sebab, pada jalur arteri banyak masyarakat yang menggunakan sepeda motor.
“Kami mengimbau untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor karena berbahaya, tapi tentu tidak bisa kita elakkan. Maka di titik Kedungwaringin dan Jatiuwung yang ke arah Merak itu kita siapkan ada pos pelayanan rest area khusus sepeda motor,” katanya.
Sambodo melanjutkan, kepolisian pun akan menerapkan kebijakan pelarangan truk angkutan berat sumbu tiga ke atas untuk melintas di jalur arteri sepekan sebelum Lebaran. “Itu tidak diperbolehkan melintas pada H-7 Lebaran sesuai dari surat edaran Kemenhub dan itu semuanya berhenti. Kecuali yang angkut sembako dan BBM,” tuturnya.
Di sisi lain, teknis pengamanan lalu lintas selama arus mudik dan balik pun telah disiapkan jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya. Salah satu yang dilakukan adalah penerapan one way. Pihaknya memprediksi, pada tanggal 28 April sudah ada kenaikan volume. Sehingga, penerapan one way dilakukan mulai tanggal 28 hingga 1 Mei 2022.
“Kamis sudah ada pelaksanaan one way dari Km 47 Karawang menjelang Karawang Barat sebelum turunan dari elevated sampai Gerbang Tol Kalikangkung di Semarang Km 114,” jelasnya.
Sambodo menekankan, kebijakan tersebut bersifat situasional. Jika nantinya kepadatan terjadi mulai di Tol Cikampek, pihak kepolisian akan melakukan contraflow.
“Jakarta sampai Cikampek nggak ada masalah, tapi kalau terjadi kepadatan di Km 21 kami akan buka contraflow sampai Km 47. Dia one way sampai Semarang,” ucapnya.
Sambodo mengatakan hal yang menjadi perhatian jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya lainnya yaktu terkait arus balik. Pihaknya mengantisipasi penumpukan kendaraan dari arah Semarang yang kembali ke Jakarta. Sehingga, yang menjadi fokus pada warga Jakarta yaitu saat arus balik.
“Tahap pertama Jumat, 6 Mei, one way sampai Km 47 dan contraflow sampai Km 28.500,” katanya.
Selanjutnya, pada tanggal 7-8 Mei 2022c polisi akan melakukan one way hingga menjelang Gerbang Tol Halim. Kendaraan yang mengarah dari Jakarta menuju Cikampek akan diarahkan melalui jalur arteri. Kendaraan dari Tol Dalam Kota akan dikeluarkan di Cawang untuk nanti bisa ke arah Tol Periok atau jalur Jagorawi.
Bagi masyarakat bisa keluar di keluaran Halim jadi bisa ke bawah ambil jalur arteri,” ungkapnya.
Selain itu, Sambodo mengatakan pada arus balik di tangan 7 dan 8 Mei, seluruh gerbang tol ke Cikampek dari arah Bekasi Barat, Bekasi Timur, Cikunir, dan Cikarang akan ditutup. Pihaknya akan memprioritaskan kendaraan yang kembali dari Semarang menuju Jakarta.
“Karena prioritas arus one way dari Semarang ke Jakarta semua akan kita lewatkan di jalur arteri baik ke arah Bandung dan Cikampek saat one way dari Semarang ke Jakarta,” ungkapnya. ***