Jakarta, MONITOR NUSANTARA.COM,- Berhembus isu kencang Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka akan bergabung ke Partai Golkar, jika dirinya dimajukan sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh Prabowo Subianto. Pasalnya, jika Gibran ingin berkarir politik, maju sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2024, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu pasti tidak diijinkan oleh partainya PDI Perjuangan.

Pasalnya PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capresnya dan tidak memilih Gibran sebagai cawapres di kubu Ganjar.

Isi Gibran bakal merapat ke Partai Golkar ini berhembus kencang di kalangan media usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa calon presiden dan calon wakil presiden boleh dari kepala daerah atau mantan kepala daerah meski usianya di bawah 40 tahun.

Apa Respon Partai Golkar?

Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga membantah informasi berkaitan bergabungnya Gibran Rakabuming Raka menjadi kader. Namun Lamhot mengatakan partai beringin tidak menutup pintu bila ke depan putra sulung Presiden Jokowi itu ingin bergabung.

“Kalau mau gabung dengan Golkar wellcome saja, siapa saja bisa bergabung dengan Golkar,” kata Lamhot sebagaimana dilansir dari Suara.com, Senin (16/10/2023)

Terlebih seiring menguatnya nama Gibran menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Apa Reaksi Gibran?

Saat disambangi sejumlah awak media di kediamannya di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, pada Senin petang, 16 Oktober 2023, Gibran belum bersedia memberikan pernyataan apapun setelah adanya putusan MK.

Dia hanya mengirimkan pesan di grup WhatsApp wartawan Solo agar wawancara dilakukan pada Selasa (16/10/2023)

“Teman-teman media besok saja nggih. Jangan nunggu di mie ayam,” tulis Gibran di grup WhatsApp wartawan Solo tersebut, Senin (16/10/2023) malam.

Golkar Bantah Gibran Akan Bergabung

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Kota Solo Sekar Krisnauli Tanjung mengaku belum mendapatkan konfirmasi ataupun arahan dan petunjuk apapun soal kabar akan bergabungnya Gibran ke Partai Golkar.

“Kalau saat ini terkait isu Mas Gibran bergabung sama Golkar itu saya baik secara pribadi maupun selaku ketua DPD Golkar Kota Solo belum mendapatkan konfirmasi ataupun arahan petunjuk yang lainnya dari DPD Provinsi Jawa Tengah maupun DPP Partai Golkar,” ungkap Sekar di Solo, Senin malam.

Sekar mengatakan pihaknya akan menunggu keputusan DPP Partai Golkar. Jika seandainya Gibran memang bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu, menurutnya hal itu akan terjadi di tingkat pusat atau setidaknya di tingkat provinsi.

Sebelumnya, Partai Golkar membantah Gibran Rakabuming Raka bakal bergabung menjadi partai berlambang pohon beringin tersebut. Golkar juga membantah jika Senin malam Gibran akan menemui sejumlah petinggi Golkar di markas DPP Jalan Anggrek Neli, Slipi Jakarta Barat.

Waketum Golkar Meutya Hafid mengaku tidak mengetahui soal kabar Gibran bakal datang ke DPP untuk menjadi kader beringin. Pasalnya putra sulung Presiden Jokowi itu tengah berada di Solo, Jawa Tengah.

“Tidak betul Mas Gibran ada di Solo,” katanya hari Senin kemarin.

Senada dengan Meutya Hafid, Waketum Partai Golkar Nurul Arifin menegaskan informasi terkait Gibran akan bergabung ataupun menyambangi Golkar Senin malam tidak benar alias hoaks. “Hoax,” kata Nurul.

Saat ditanya apakah Golkar berpeluang mengalihkan dukungan dari Airlangga Gartarto menjadi ke Gibran untuk menjadi cawapres Prabowo, Nurul tidak memberikan komentar. “No komen, mas,” kata Nurul.

Meskipun kata dia, politik masih sangat dinamis jelang pendaftaran cawapres-cawapres di KPU sebagaimana putusan MK pada Senin. “Tidak ada informasi tentang itu dan sama sekali tidak dibicarakan,” ujar Nurul saat dikonfirmasi Senin kemarin.

Nurul menuturkan, hingga saat ini belum ada pembahasan terkait Gibran cawapres. Namun soal sikap Golkar, dia meminta agar menunggu hasil rapat pleno yang akan dilanjutkan rapimnas.

“Belum dibicarakan. Kita tunggu saja. Besok Golkar akan melaksanakan rapat pleno dan dilanjutkan lusa dengab Rapimnas,” kata Nurul.

Nurul justru menjelaskan Golkar tengah fokus menyelenggarakan rapat pleno dan rapimnas di DPP Partai Golkar mulai 17-18 Oktober 2023. Nurul berujar dua agenda itu diselenggarakan dalam HUT Partai Golkar.

“Kami fokus ke pleno dan rapimnas dulu. Agenda besok dan lusa,” kata Nurul.

Sejarah Asal Mula Gibran Dicalonkan Jadi Cawapres Prabowo

Saat ini nama Gibran Rakabuming Raja, bersanding dengan tiga nama lainnya yang dinilai sejumlah hasil survei memiliki elektabilitas cukup kuat untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pemilu mendatang.

Selain Gibran Rakabuming Raka, ada Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menjadi calon pendamping Prabowo Subianto.

Bagaimana akhirnya nama Gibran Rakabuming bisa muncul sebagai salah satu kandidat cawapres Prabowo?

Semula berawal dari pertemuan keduanya di angkringan Omah Semar, Solo, pada Jumat malam, 19 Mei 2023 lalu. Pertemuan tersebut bahkan sempat memantik isu jika Gibran akan pindah ke Gerindra.

Menjawab semua isu yang berkembang saat itu, putra sulung Presiden Jokowi tersebut menegaskan, bahwa dirinya tidak pindah parpol. Gibran menyebut hanya bertindak sebagai tuan rumah, tidak lebih.

“Ya, ngapa pindah (parpol). PDI Perjuangan itu partai yang membesarkan saya, yang sudah menerima saya, mendidik saya, menyekolahkan saya, gitu,” kata Gibran Rakabuming saat itu.

Lalu, seperti apa jawaban Gibran saat diminta jadi cawapres Prabowo?

Saat ditemui awak media di Balai Kota Solo, pada Senin, 9 Oktober silam Gibran menjawab bahwa umurnya tidak cukup untuk menjadi cawapres. “Umurnya tidak cukup. Kan tidak cukup,” ujarnya.

Ditawari sebagai cawapres Prabowo, Gibran pun mengaku telah melaporkannya ke sejumlah pimpinan PDIP. Di antaranya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Puan Maharani.

Masuknya Wali Kota Solo tersebut sebagai kandidat cawapres Prabowo Subianto di Pilpres mendatang, tak sedikit sejumlah tokoh partai yang memberi beragam komentar terkait peluang Gibran untuk mendampingi Prabowo.

Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade mengakui nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan diperhitungkan oleh Koalisi Indonesia Maju untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, apabila Mahkamah Konstitusi mengabulkan uji materiil terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.

Hanya saja keputusannya harus dibahas bersama para ketua umum partai koalisi. Gibran bersaing dengan nama Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Kalau memang Mas Gibran nanti lolos ya, tentu nama dia akan dibahas oleh pimpinan Koalisi Indonesia Maju. Apakah nanti yang terpilih mas Gibran, Pak Erick Thohir, atau Bu Khofifah, atau Pak Airlangga, saya belum tahu karena tergantung musyawarah mufakat para pimpinan partai,” ujar Andre di Jakarta, Selasa (10/10/2023). (tim)

Ikuti MONITORNusantara.com di Google News

Sempatkan juga membaca artikel menarik lainnya, di portal berita EDITOR.id dan MediaSosialita.com