Gubernur DKI Minta Jangan Matikan Kritik

Foto Gubernur DKI Anies Baswedan
MONITORNUSANTARA.COM, JAKARTA-Gubernur Anies Baswedan meminta jangan mematikan kritik, termasuk dalam ranah kebijakan publik.

Menurut Anies Baswedan, dalam suatu perdebatan hadir proses pelajaran yang bisa diambil masyarakat.

“Sebetulnya public policy is public is education, karena itu di y diizinkan berdebat karena setiap perdebatan di situ ada proses pembelajaran,” kata Anies Baswedan.

Oleh sebab itu, dia meminta agar jangan pernah mematikan kritik yang jika hal itu dilakukan maka akan mematikan proses pembelajarannya juga.

“Karena itu jangan pernah matikan kritik kalau kita matikan kritik maka mematikan proses pembelajaran,” ujarnya.

Dengan adanya kritik dan perdebatan, Anies Baswedan menilai publik kemudian akan mengetahui argumen dan gagasan yang berbobot serta gagasan mana sebenarnya tak perlu digubris.

“Nanti publik akan menilai, publik akan belajar, dan justru dari situ publik akan mengetahui mana yang berbobot dan mana yang tidak perlu diambil pikiran dan gagasannya,” tutur Anies Baswedan.

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan tak hanya menyoroti soal kritik dan perdebatan yang ada di ranah kebijakan publik, melainkan soal kecenderungan yang kerap menjadi rujukan di Indonesia, yakni soal ketenaran.

Anies Baswedan tampaknya menyayangkan Indonesia lebih merujuk pada kecenderungan tenar bukan pada rujukan yang baik.

Dia lantas menyebut soal kecenderungan tenar yang kerap digunakan di Indonesia yakni soal blusukan.

“Di Indonesia banyak blusukan, tapi kalau kita ingin merujuk, rasa-rasanya lebih pas kita cari praktek-praktek baik dunia,” katanya.

“Mencari praktek-praktek baik bukan mencari praktek tenar,” sambung Anies Baswedan.

Menurutnya, tidak selamanya kecenderungan yang tenar tersebut bisa menjadi rujukan karena yang harus dirujuk sebenarnya adalah praktek-praktek baiknya.

“Tidak selamanya yang tenar itu bisa jadi rujukan, Yang justru harus kita ambil adalah yang praktek baik yang belum tentu tenar,” ucap Anies seperti yang ada pula di YouTube PEMPROV DKI JAKARTA.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: