Jakarta, MONITORNUSANTARA.COM,- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menon-aktifkan Irjen Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri. Keputusan ini setelah adanya peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“Malam ini kita putuskan untuk Irjen Pol Ferdy Sambo sementara jabatannya dinonaktifkan,” kata Sigit di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2022).
Diketahui, Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.00 WIB.
Brigadir J merupakan sopir sang istri, Ferdy Sambo. Sedangkan, Bharada E merupakan ajudan dari Ferdy Sambo.
Baku tembak antar anggota Polri ini menyedot perhatian masyarakat dalam sepekan terakhir karena dipicu sejumlah kejanggalan.
Kejanggalan itu antara lain diungkap politikus PDIP Junimart Girsang, Menko Polhukam Mahfud MD, hingga pihak keluarga almarhum Brigadir J. Seperti diketahui, Brigadir J adalah pengawal dan sopir dari istri Ferdy Sambo berinisial P.
Dia tewas ditembak pengawal Ferdy Sambo, Bharada E di Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46 kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Peristiwa terjadi Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Penembakan itu dilatarbelakangi dugaan pelecehan dan penodongan pistol yang dialami istri Ferdy Sambo. Kasus ini diungkap polisi ke publik pada Senin (11/7/2022).
Brigadir J mengalami tujuh luka tembak, sementara Bharada E tidak mengalami luka tembak.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, bahwa Brigadir J dan Bharada E saling tembak saat kejadian. Adapun senjata yang dipakai Bharada E saat kejadian, yakni Glock 17 dengan lima peluru yang dimuntahkan.
Sedangkan Brigadir J bersenjata HS 16 dan ditemukan tersisa sembilan peluru yang ada di magasen.
Budhi menjelaskan, Bharada E menembak sebanyak lima kali, namun terdapat tujuh luka tembakan.
Ada dua peluru yang menembus sampai dua kali, yakni dari jari tembus dada dan di lengan kiri tembus mulut.
“Diduga ada dua peluru yang sampai dua kali mengenai Brigjen J, yakni di jari tembus ke dada dan di lengan kiri tembus ke mulut,” tuturnya, Selasa (12/7/2022).
Dia menyebut, bahwa Bharada E merupakan tim penembak kelas satu di Resimen Pelopor, juga pelatih Teknik penyelamatan pada medan vertical atau curam (vertical rescue).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut kasus penembakan antaranggota Propam di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo banyak kejanggalan, dikutip dari @mohmahfudmd, Rabu (13/7/2022).
“Kasus itu memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul pada penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” kata Mahfud.
Menurutnya, kredibilitas Polri dan pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini.
“Dalam lebih dari setahun terakhir, Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik, sesuai dengan hasil berbagai lembaga survei,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Dikatakan, kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan serta penegakan hukum.
“Sebagai Ketua Kompolnas, saya sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J. Mamoto untuk aktif menelisik kasus ini guna membantu Polri membuat perkara menjadi terang,” katanya.
Mahfud mendukung langkah Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dengan membentuk tim investigasi kasus penembakan Brigadir J dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri tersebut.
“Kemenko Polhukam akan mengawalnya. Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk tim, Kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM guna mengungkap secara terang kasus ini,” kata Mahfud. (tim)