Jakarta, MONITORNUSANTARA.COM,- Sejumlah ketua umum partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) hari ini Kamis (17/10/2024) menggelar pertemuan sekaligus konsolidasi bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kantor Kementrian Pertahanan. Di saat sejumlah ketua umum partai politik (parpol) hadir di Kementerian Pertahanan Jakarta, pada Kamis (17/10/2024), Megawati atau kader PDIP tak terlihat bergabung disana.
Dalam pertemuan tersebut para pimpinan parpol sepakat dan kompak tidak membahas nasib PDIP yang hingga kini belum ditawari masuk pemerintahan Prabowo-Gibran dan mendapat jatah kursi menteri.
Para pimpinan parpol mengklaim pertemuan dengan Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto hanya sekadar silaturahmi.
Dalam pertemuan hadir lengkap para pimpinan parpol KIM. Diantaranya Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Pelaksana Harian (Plh) Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan, serta Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Lalu ada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Ketum Demokrat AHY mengatakan para ketum parpol bersilaturahmi dan berbagi cerita mengenai hari-hari menjelang pelantikan. Para ketum parpol juga mengucapkan ulang tahun ke Prabowo.
“Bersama para ketua umum Koalisi Indonesia Maju kembali bersilahturahmi dan saling berbagi cerita termasuk khususnya kita fokus kepada hari-hari ke depan ini menjelang 20 Oktober,” kata AHY usai pertemuan.
Plh Presiden PKS Ahmad Heryawan mengklaim tidak membahas tentang PDIP dalam pertemuan itu, termasuk soal jatah menteri di kabinet.
“Silaturahim biasa ya, enggak ada bahasan khusus, kan ketum-ketum partai koalisi semua kumpul, membangun konsolidasi ke depan berjalan bersama-sama, pokoknya ke depan bersama-sama membangun bangsa,” ujar Aher.
Aher membantah ada pembahasan soal PDIP dalam pertemuan itu.
Ketum Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan dalam pertemuannya bersama Prabowo dan para Ketum Parpol itu, tak ada pembahasan mengenai mengenai nasib PDIP di dalamnya. Apalagi soal kemungkinan PDIP bergabung ke Kabinet Prabowo-Gibran. Ia mengatakan pertemuan itu membahas perkembangan ke depan setelah pelantikan
Bahlil menegaskan, dalam pertemuan itu yang jadi bahasan adalah soal negara bukan partai.
“Tadi saya pikir enggak ada pembahasan itu ya (PDIP). Tadi kita bahas negara bukan bahas partai,” ujar Bahlil.
Bahlil menambahkan, dalam pertemuan itu juga membahas soal persiapan pemerintahan yang akan dipimpin oleh Prabowo-Gibran, serta perkembangan pasca pelantikan presiden yang dijadwalkan pada 20 Oktober.
Publik hingga kini masih menanti keputusan pasti dari PDI Perjuangan (PDIP) terkait masuk tidaknya partai berlogo banteng itu ke dalam Kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang. Hingga kini juga belum ada tanda-tanda apakah PDIP akan benar-benar bergabung ke Kabinet Prabowo-Gibran atau tidak.
Rencana pertemuan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pun tak kunjung terlaksana. Bahkan hanya menjadi wacana. (tim)