MONITORNUSANTARA.COM – Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Syamsi Hari didampingi Anggota Komisioner BNSP Adi Mahfud bersama perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menerima kunjungan dari perusahaan Jepang, TOYO Work Group Company, Ltd (9/8/24).

Pertemuan ini merupakan lanjutan dari kunjungan kerja yang dilakukan oleh pihak Indonesia ke Jepang pada minggu sebelumnya, sebagai bentuk penguatan hubungan bilateral antara kedua negara dalam bidang ketenagakerjaan.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai persiapan ‘Business Matching‘ yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 6 September mendatang.

Acara ini rencananya akan melibatkan 50 perusahaan serta Gubernur dari Prefektur Miyagi, Jepang.

Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam mempererat kerja sama di bidang ketenagakerjaan antara Indonesia dan Jepang.

Kerja sama ini tidak hanya sekedar formalitas, namun memiliki tujuan yang lebih besar, yakni saling pengakuan sertifikasi kompetensi kerja antara kedua negara.

Upaya ini diharapkan dapat mempermudah proses pengiriman pekerja migran indonesia ke Jepang, dengan jaminan kualitas kompetensi yang terstandarisasi.

Langkah ini penting untuk memastikan bahwa pekerja migran yang dikirim ke Jepang memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri di sana.

Kerjasama ini juga merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dengan Pemerintah Prefektur Miyagi, Jepang.

MoU tersebut fokus pada promosi pengiriman dan penerimaan pelatihan intern teknis, pekerja keterampilan khusus, dan teknisi ke Jepang.

Ini merupakan langkah maju yang sangat berarti bagi pekerja migran indonesia yang ingin bekerja di luar negeri, khususnya di Jepang.

Ketua BNSP, Syamsi Hari, menyampaikan rasa syukur atas kelanjutan kerjasama ini.

“Alhamdulillah, pertemuan ini berjalan lancar dan memberikan harapan baru bagi pekerja migran indonesia.

Kami berharap kegiatan ini dapat terus memberikan dampak positif dan nyata bagi pekerja migran kita,” ujarnya.

Dengan adanya upaya saling pengakuan sertifikasi kompetensi ini, diharapkan pekerja migran indonesia yang bekerja di Jepang nantinya benar-benar memiliki kualitas yang diakui secara internasional.

Ini bukan hanya tentang peningkatan kesempatan kerja, tetapi juga tentang membangun persahabatan sejati antar negara yang terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Semoga dengan adanya kerjasama ini, semakin banyak pekerja migran indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Jepang dengan jaminan kompetensi yang mumpuni.

Ini adalah langkah nyata menuju peningkatan kualitas pekerja migran indonesia di kancah internasional.

Ikuti MONITORNusantara.com di Google News

Sempatkan juga membaca artikel menarik lainnya, di portal berita EDITOR.id dan MediaSosialita.com