Mahathir: Saya Dikhianati Muhyiddin

EDITOR.ID, Kuala Lumpur,- Pengangkatan Muhyiddin Yasin sebagai Perdana Menteri Malaysia belum sepenuhnya mulus. Ternyata mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad masih mempersoalkan posisi mantan menterinya itu dan mengancam akan mengambil langkah politik.

Mahathir yang juga Ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia menumpahkan rasa sakit hatinya kepada Muhyiddin Yasin. Kekesalan Mahathir ini setelah Yasin ditunjuk oleh Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al Mustafa Billah Shah, sebagai perdana menteri.

Saat menggelar konferensi pers di Yayasan Albukhary, Kuala Lumpur, Mahathir mengklaim dirinya sebagai korban atas “permainan” kegaduhan politik yang terjadi dalam satu minggu terakhir.

“Saya merasa dikhianati, paling merasa dikhianati oleh Muhyidin. Dia sudah bekerja untuk ini sangat lama dan sekarang dia berhasil,” kata Mahathir di lokasi konferensi pers, Minggu (1/3/2020) pagi.

Lebih lanjut, lelaki yang karib disapa Dr M ini menuding Muhyiddin bekerja sama dengan Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Azmin Ali untuk membentuk “backdoor government”.

Aliansi dua sosok tersebut semakin kuat dengan dukungan The United Malays National Organisation (UMNO) dan Partai Islam Malaysia.

Menurut Mahathir, tujuan mereka adalah melengserkan dirinya dari kursi perdana menteri, meski ia sempat diangkat kembali sebagai Perdana Menteri Interim Malaysia.

“Dia (Azmin) memiliki agendanya sendiri,” kata Mahathir menanggapi rencana aliansi yang ia sebut sebagai backdoor government itu sebagaimana dikutip dari Malaysiakini.com.

Malaysian Prime Minister Mahathir Mohamad, speaks during a press conference in Putrajaya, Malaysia. Malaysia’s alliance government under 94-year-old Prime Minister Mahathir is threatening to unravel less than two years after a historic election victory ousting the coalition that had ruled the country since independence.(AP Photo/Vincent Thian)

Pada saat yang sama, Mahathir juga mempertanyakan legitimasi Muhyidin sebagai perdana menteri. Sebab, dia menuding penerusnya tidak memiliki banyak dukungan dari parlemen. Secara dukungan parlemen, Mahathir sebut Muhyiddin sebagai perdana menteri yang tidak sah.

“Tan Sri Muhyiddi tidak memiliki banyak dukungan untuk menjabat perdana menteri,” tuturnya sebagaimana dikutip dari bernama.com.

Di tengah krisis legitimasi yang menyerang Muhyiddin, Mahathir enggan menyerahkan daftar ke Istana terkait 114 anggota parlemen yang mendukungnya. Mahathir yakin dirinya didukung banyak anggota parlemen.

Dalam waktu dekat, dia yakin anggota parlemen pendukungnya akan berkumpul dan menentukan sikap terkait pihak mana yang mendapat dukungan mayoritas untuk menjadi perdana menteri.

Ketika ditanya berapa anggota parlemen yang mendukungnya hingga pukul 16.00 waktu setempat, dia menjawab “ada sembilan puluh dua.”

“Tapi ketika ditambahkan denganku dan yang lainnya, tentu saja kami memiliki mayoritas,” sambungnya.

Seperti diketahui, Mahathir mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Senin, 24 Februari 2020 lalu. Salah satu alasan yang mendasari keputusan tersebut adalah karena dirinya enggan kelompok oposisi menjadi bagian dari pemerintahan saat ini.

Di samping itu, ia juga yakin keputusannya itu menghindari Negeri Jiran dari kekacauan politik berkepanjangan. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: