Gresik, MONITORNUSANTARA.COM – Sebanyak 17 stan UMKM memadati Pasar Djadoel Grissee di Gressmall, Gresik. Pasar tersebut menyuguhkan makanan tradisional khas Gresik.
Untuk menambahkan suasana tempo dulu, sebanyak 17 pelaku UMKM tersebut menyambut pengunjung juga dengan pakaian bernuansa jadul. Semuanya menambah kemeriahan acara bertajuk Pasar Djadoel Grissee ini.
Wakil Bupati Aminatun Habibah memberikan apresiasi terhadap berlangsungnya acara ini. Hal ini disampaikan wabup kala membuka Pasar Djadoel Grissee, Rabu (09/08). Menurutnya, dengan adanya pasar jaman dulu, bisa mengenalkan makanan tradisional khas Gresik kepada anak-anak zaman sekarang.
“Selain bisa mengenalkan makanan zaman dulu ke anak-anak sekarang, ini menjadi suatu spirit tersendiri bagi para pelaku UMKM di Gresik. Di mana mereka difasilitasi untuk bisa mempromosikan dagangannya di supermall,” kata Habibah kepada wartawan, Rabu (9/8/2023).
Terkait makanan tradisional Grissee (sebutan Gresik pada era kolonial) yang disajikan, Aminatun yakin bahwa kuliner Gresik tidak kalah dengan makanan masa kini. Oleh karenanya, diperlukan promosi kepada generasi muda untuk memperkenalkan makanan-makanan tersebut.
“Mudah-mudahan melalui acara ini, bisa mengangkat ragam kuliner tradisional Gresik di generasi muda. Sehingga, dalam gilirannya akan mendorong berkembangnya UMKM di Kabupaten Gresik,” pungkasnya.
Sementara itu, Founder Omah Dhuafa Syaikhu Busiri mengatakan bahwa acara ini digelar sebagai bentuk pengabdian Omah Dhuafa kepada masyarakat Gresik. Hal ini sekaligus juga untuk memperkenalkan khasanah kuliner Gresik kepada masyarakat luas.
“Kami harapkan ke depan, apa yang sudah kita laksanakan di sini akan membawa dampak kepada para pedagang sehingga lapaknya makin rame. Apa yang dijajakan di sini juga cukup spesial, lantaran beberapa menu tidak mudah kita temukan sehari-hari. Ada pula menu yang hanya ada saat momen-momen tertentu saja,” ujar Syaikhu.
Acara ini disambut antusiasme luar biasa dari masyarakat. Setelah dibuka oleh Wabup, stan UMKM langsung diserbu pembeli. Mereka menyerbu beragam menu yang tersedia, mulai dari masin, nasi krawu, endog bader, kupat keteg, dan masih banyak lagi.