JAKARTA, MonitorNusantara – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani telah melantik dan mengambil sumpah 23 orang Pejabat Administrator dan 25 orang Pejabat Pengawas di lingkungan BP2MI.
Pelantikan dan pengambilan sumpah dari Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas ini tidak terlepas dari adanya perubahan nomenklatur Unit Pelayanan Teknis (UPT) menjadi Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) yang diatur dalam Peraturan BP2MI Nomor 6 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
Dalam keterangannya dari Youtube Krida Radio yang dikutip media ini, Senin (18/07/2022) bahwa Benny Rhamdani mengatakan mutasi, rotasi, dan promosi adalah hal yang biasa dalam birokrasi. “Tour of Duty, jangan dipandang hal aneh jika terjadi dalam sebuah institusi. Refreshing dan penyegaran untuk membuat sebuah organisasi yang sehat dan kuat adalah sebuah keharusan. Penempatan yang baru atas pergantian yang lama adalah sebuah keniscayaan yang berkelanjutan yang tidak bisa terhindarkan, seperti halnya siklus alam demikian juga siklus di lembaga pemerintah,” ujar Benny mengawali sambutannya.
“Alhamdullilah, pada hari ini, Kamis (14/07/2022) telah dilantik sebagaimana prosesi yang kita ikuti tadi, 25 orang Pejabat Pengawas dan 23 orang Pejabat Administrator di lingkungan BP2MI. Saudara-saudara ingin saya yakinkan, apa yang terjadi hari ini adalah sebuah proses yang cukup panjang, tidak serta-merta, saya tentu mendiskusikan dengan para deputi, saya juga mengambil keputusan yang tidak terburu-buru. Saya ingin memberikan kesaksian, nanti bisa ditanya kepada Kepala Biro SDM, tadi pagi sehingga saya terlambat, tepat jam 08.20 WIB, saya baru menandatangani semua surat keputusan. Bahkan semua hal yang bersifat administratif terkait surat keputusan, saya sudah memberikan warning keras kepada Kepala Biro SDM untuk tidak membocorkan, tidak memberitahukan kepada siapa pun atas peristiwa pelantikan hari ini yang terkait dengan posisi dan jabatan,” tegas Benny.
“Pesan ini disampaikan untuk membuktikan bahwa tidak ada like and dislike, tidak ada titipan dari siapa pun, tidak ada kepentingan yang bersifat personal untuk mengganti siapa kemudian mengganti siapa. Saya selalu yakinkan bahwa proses seperti ini, mutasi, rotasi dan promosi benar-benar dilakukan untuk kepentingan organisasi. Sekali lagi benar-benar untuk kepentingan organisasi,” dipertegas Benny Rhamdani, Kepala BP2MI dalam keterangannya.
Memperkuat Layanan Publik
Kepada pejabat struktural yang baru saja dilantik, saya ingatkan kembali saudara disumpah atas nama Tuhan dan Agama yang tadi dipimpin langsung oleh para Rohaniawan dalam sebuah prosesi yang mulia, yang diatur konstitusi negara. Saudara-saudara berjanji bakti kepada negara dan rakyat Indonesia. Maka jika saudara-saudara dengan tidak sungguh-sungguh melaksanakannya bahkan mengabaikannya dalam setiap tugas dan pekerjaan sebagaimana mestinya, bahkan lebih mengutamakan kepentingan pribadi yang tidak mempedulikan kepentingan rakyat yang sebenarnya, maka saya menyatakan inilah pengkhianatan senyata-nyatanya saudara, tidak hanya pengkhianatan kepada negara, tetapi juga pengkhianatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagai Pencipta sekaligus pemilik Kuasa atas diri kita dan alam semesta.
“Kita yang hari ini diberikan kesempatan dan kepercayaan Rakyat dan Negara, jangan pernah berpikir bahwa setiap jabatan yang ada dalam genggaman setiap aparatur negara, setiap atributif kekuasaan yang menempel pada setiap seragam pakaian kita, itu adalah sesuatu yang datang tiba-tiba. Seolah-olah seperti benda yang jatuh dari langit, atau sebuah harta warisan yang turun dari nenek moyang kita. Insya Allah saya katakan tidak. Sekali lagi saya katakan tidak,” tegas Benny.
Selamat Bertugas
Saudara-saudara, saya (Benny Rhamdani) ucapkan selamat mengemban tugas baru kepada para pejabat Administrator dan pejabat Pengawas yang dilantik, saya minta saudara benar-benar mampu menjaga erat komitmen, merawat mesra integritas, memegang kuat loyalitas, menumbuh kembangkan inovasi dan kreativitas, menyiram subur empati dan peduli serta meningkatkan stamina bekerja sambil berlari bukan dengan jalan kaki untuk cepat merespons setiap masalah di lapangan, dan tepat dalam mengambil keputusan atas dinamika yang terus berkembang. Kita ingin yakinkan terus-menerus perubahan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 dan perubahan undang-undang Nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia mengandung konsekuensi efek domino yang luar biasa. Selain perubahan satuan organisasi tata kerja memaksa kita untuk melahirkan berbagai bentuk regulasi. Regulasi yang menunjukkan keadilan negara, keberpihakan kita kepada para pekerja migran Indonesia.
Program-program kerja kita yang dilakukan di lapangan yang membumi, yang tentu menjawab setiap harapan dan ekspektasi para pekerja migran Indonesia. Bekerja dengan cara berlari merespons dengan cepat setiap dinamika dan problem-problem di lapangan yang dihadapi pekerja migran kita. Saya yakin negara dan rakyat tidak membutuhkan orang-orang yang lambat dalam bekerja, dan tidak memiliki empati sedikit pun, tidak memiliki peduli kepada rakyat. Sesungguhnya insya Allah, demi Allah, saya selalu katakan kita hadir di sini menggunakan seragam dan atribut-atribut kekuasaan bukan dari nenek moyang kita, semua bersumber dari rakyat. Termasuk gaji yang kita nikmati, yang dinikmati juga oleh keluarga kita di rumah, fasilitas yang kita nikmati sehari-hari, insya Allah, demi Allah itu semua bersumber dari rakyat. Sehingga jelas ketertunjukan kita, ketaatan kita, kepatuhan kita adalah kepada kepentingan kita kepada rakyat dan negara. (***)