Penutupan Pasar Tradisional Bojonegoro Diperpanjang Selama 7 Hari

EDITOR.ID – Bojonegoro, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta pasar tradisional Kabupaten Bojonegoro yang sebelumnya ditutup dua hari, diperpanjang hingga tujuh hari.
“Minimal ditutup tujuh hari karena reaktifnya cukup besar,” ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya Jumat (8/5/2020).
Dikatakannya, proses isolasi tidak sekadar disemport disinfektan, tapi proteksi di lingkaran pasar. Tracing ulang siapa yang bereaksi. Rapid test penjual. Pembeli juga dilakukan tracing. “Ini bagian dari perlindungan masyarakat,” kata Gubernur Khofifah.
Sementara, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso menjelaskan, temuan di Bojonegoro itu menjadi klaster baru persebaran Virus Corona (Covid-19).
“Ada klaster baru pasar di Bojonegoro. Ada pedagang rengkek ternyata beliau sakit dan dirawat. Saat dirawat sempat dirapid test hasilnya reaktif. Seterusnya dilakukan swab, hasilnya keluar belakangan tapi beliaunya meninggal dunia,” kata dr Kohar.
Kasus seputar di pasar kota Bojonegoro itu juga ditemukan lagi. Ada pedagang yang sakit, kemudian dirapid test dan hasilnya reaktif atau positif. Kemudian sebanyak 269 pedagang di pasar ini dirapid test. Hasilnya 86 pedagang reaktif atau positif.
86 pedagang yang hasil rapid test-nya reaktif 75 berasal dari Bojonegoro dan 11 dari Tuban. Mereke sudah diisolasi di daerah masing-masing.
“Rencananya akan dirapid test ulang atas arahan Ibu Gubernur dan ditindaklanjuti swab,” jelas dr Kohar. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: