Perang Rusia Ukraina Sangat Berdampak Besar Terhadap Harga Minyak Dunia

Ilustrasi pertambangan minyak

MONITORNUSANTARA.COM, JAKARTA-Rusia telah melakukan invasi ke Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022.

Akibat serangan tersebut, ribuan orang dikabarkan telah tewas baik dari pihak Rusia ataupun dari pihak Ukraina.

Tak hanya itu saja, ratusan bangunan, kendaraan, dan infrastruktur militer juga telah hancur akibat insiden perang Rusia Ukraina ini.

Tetapi efek mematikan lainnya dari perang Rusia Ukraina adalah harga minyak dunia yang dikabarkan akan melonjak sangat tinggi.

Dikutip dari Al-Jazeera pada Minggu, 27 Februari 2022, invasi Rusia ke Ukraina dipercaya bisa menyebabkan kenaikan harga yang lebih tinggi untuk minyak bagi konsumen di seluruh dunia.

Harganya minyak kini telah melewati 100 dolar per barel. Tertinggi untuk pertama kalinya sejak 2014 lalu.

Kenaikan minyak terjadi tak lama setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan serangan militer skala penuh ke arah Ukraina.

Meskipun sudah melewati 100 dolar per barel, bisa dibilang kenaikan ini ditakutkan analis masih baru awalnya saja.

Hari-hari berikutnya akan sangat kritis, pasti akan melihat harga melebihi 100 dolar per barel dalam beberapa minggu mendatang.

“Jika pasokan dari AS atau pembicaraan di Wina tidak berjalan sesuai rencana. Ini dapat mengakibatkan tekanan apresiasi lebih lanjut hingga mencapai angka 150-170 dolar per barel. Dampaknya akan terasa melalui sentimen dan meningkatnya inflasi global,” ucap Ekonom Senior Asia untuk UBP, Carlos Casanova.

Jeffrey Haley, analis pasar senior untuk Asia Pasifik di OANDA menyatakan dia memperkirakan harga minyak dunia akan melonjak lebih jauh setelah pasar mencerna implikasi penuh dari invasi Rusia ke Ukraina.

“Pergerakan di atas 100 dolar per barel tak terelakkan, dan saya yakin pergerakan Brent ke 120 dolar per barel tidak keluar dari pertanyaan. Dan sesuai dengan komentar saya sebelumnya,” tutur Haley.

Hari-hari berikutnya akan sangat kritis, pasti akan melihat harga melebihi 100 dolar per barel dalam beberapa minggu mendatang.

Sebagai catatan tambahan, perang ini akan memengaruhi harga minyak dunia karena Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga di dunia dan produsen gas alam terbesar ke kedua.

Rusia juga termasuk dalam pemasok energi utama ke AS dan China, dua raksasa ekonomi teratas di dunia.

Pada tahun 2020, Rusia menyediakan 7 persen dari impor minyak mentah dan minyak mentah AS, menjadikannya pemasok terbesar ketiga negara itu bersama Arab Saudi.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: