JAKARTA, MonitorNusantara – Iptu Abdul Hasibuan adalah pemimpin di tingkat Kepala Pos Polisi (Kapospol) Marunda yang melayani dalam tindakan dalam menciptakan, menginspirasi untuk menjadi orang yang lebih baik. Nilai-nilai yang diberikan Irjen. Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si. sebagai Kapolda Metro Jaya ke jajaran Polri di Polda Metro Jaya baik di Polres Pelabuhan Tanjung Priok menjadi teladan bagi Iptu Abdul Hasibuan, untuk menyentuh masyarakat dalam patroli dialogis yang rutin dilakukan dalam pemeliharaan keamanan, dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum serta perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat juga dialog kamtibmas dengan memberikan imbauan kepada masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan tugas atau permasalahan di tengah-tengah masyarakat, Polri sebagai garda terdepan mendarmabaktikan dirinya bagi kemajuan organisasi Kepolisian untuk menumbuhkan rasa kebanggaan, penghormatan, sikap ketauladanan, dan motivasi kepada masyarakat di wilayah hukumnya seperti yang telah dilakukan Iptu Abdul Hasibuan di bawah berperan aktif langsung, berdampak dan berpartisipasi serta mengambil bagian dalam kehidupan bermasyarakat.

Iptu Hasibuan memotivasi langsung masyarakat pada tingkat yang cukup canggih dalam menguraikan setiap hal yang menjadi aspirasi dan keluhan. Keefektifannya sebagai deskripsi sederhana dari realitas kepada orang-orang, bermotivasi hati nurani yang membuat kontribusi praktis yang patut diteladani untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dari keterampilan yang dimiliki.

Kemampuan untuk mengatur waktu, seperti halnya praktik lain dalam karier adalah satu-satunya sumber pencapaian yang tak tergantikan dan tak tergantikan. Di sisi lain, Iptu Abdul Hasibuan dapat melakukan tugasnya membantu menciptakan Kamtibmas dengan memberi pengetahuan, dengan mempromosikan pemahaman dan yang merangkul semua orang.

Iptu Hasibuan memberikan pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat bagi masyarakat. Media ini sebagai penyedia informasi yang adil dan andal, terpercaya pada pelaporan ini dalam menegakkan prinsip profesi, menghormati atau percaya bahwa ini sebagai sumber berita yang kredibel, berpikiran adil, dan tidak memihak.

“Memang, secara khusus menekankan dan media memberi perhatian khusus pada perbedaan antara fakta dan pendapat. Akurasi laporan ini adalah hasil identifikasi fakta sebagai fakta. Inilah kenyataannya.”

Ini adalah ruang yang terbuka dan jujur ​​sehingga keragaman ini dapat berfungsi. Ini bukan hanya keragaman numerik. Inilah yang kami sebut keragaman intelektual, dan meliputi serta memberi makna bagi semua jenis lainnya. Gagasan objektivitas dalam pelaporan ini adalah imbauan untuk mengembangkan metode pengujian informasi yang konsisten — pendekatan transparan terhadap bukti — tepatnya agar tidak akan merusak keakuratan pekerjaan. Mengumpulkan, mencerna, dan melaporkan berita.

“Bukalah hatimu untuk menerima kenyamanan. Belajarlah untuk memberikannya juga. Kenyamanan menyentuh dan menyembuhkan jiwa kita. Belajarlah untuk melihat kehidupan dengan mata jiwamu. Alami semua emosi yang ada. Temukan kebenaran. Carilah kedamaian sadar sebanyak yang bisa, dan cari kedamaian dalam jiwa juga. Biarkan jiwamu menuntunmu melewati padang rumput dan membawamu jauh ke dalam lembah, karena semua pengalamanmu hanyalah—pengalaman—dalam perjalanan jiwa yang misterius ini,” kata Iptu Abdul Hasibuan. (*)

Ikuti MONITORNusantara.com di Google News

Sempatkan juga membaca artikel menarik lainnya, di portal berita EDITOR.id dan MediaSosialita.com