MALANG, MonitorNusantara – Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur menyetujui adanya tim investigasi yang baru saja dibentuk oleh pemerintah dalam rangka mencari keadilan bagi para korban dari tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu.
Diketahui Menko Polhukam, Mahfud MD, atas nama pemerintah, dirinya telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Senin (03/10/2022).
“Kami atas nama PKC PMII Jawa Timur mendukung penuh atas dibentuknya tim investigasi dalam kasus ini,” terang Baijuri selaku Ketua Mandataris PKC PMII Jawa Timur masa khidmat 2022-2024, Rabu (05/10/2022) saat diwawancarai.
Mantan Ketua Cabang PMII Jember itu juga menegaskan bahwa tim investigasi yang telah dibentuk harus objektif.
“Penting kiranya mengingatkan, bahwa tim ini nantinya harus benar-benar profesional dan objektif dalam menilai, karena ini menyangkut kehormatan para korban dan keluarga yang harus kita junjung tinggi atas nama kemanusiaan,” katanya.
Sekitar 13 anggota tersusun dalam TGIPF tragedi Kanjuruhan yang berasal dari berbagai pihak.
Sementara itu, lanjut PKC PMII Jawa Timur mengimbau agar seluruh elemen masyarakat, pengurus organisasi sepak bola, para suporter, klub-klub bola, dan pemerintah bersama-sama saling merangkul.
“Insiden ini sungguh tragis. Kami mengutuknya dan usut tuntas sampai ke akar-akarnya. Tak boleh ada nyawa yang hilang hanya demi sepak bola. Semua pihak harus tenang dan saling bahu membahu untuk segera keluar dari musibah ini. Mari kita saling jaga kondusifitas, teman-teman di mana pun khususnya Malang,” sahutnya.
Per hari Selasa (04/10/2022) kemarin jumlah korban meninggal bertambah enam orang sehingga total ada 131 orang. Tragedi berdarah ini kemudian juga menjadi sorotan dunia internasional termasuk FIFA.
“Sekali lagi turut berduka cita semoga tidak ada hal seperti ini lagi ke depannya. Dunia internasional bahkan FIFA juga telah mengetahui insiden ini, jadi mari kita fokuskan kepada korban baik yang meninggal maupun luka-luka,” katanya.
Baijuri juga berharap adanya terapy healing bagi korban yang mengalami luka-luka dan keluarga.
“Penting itu (teraphy healing) dilakukan, jajaran Pemprov dan Pemkab mohon diatensi hal ini,” pungkasnya. (*)