Salah satu guru Chung Hua School Jember Chen Yong Yen atau Iwan Natawidjaja saat menunjukkan buku kenangan sekolah Tionghoa Jember di tokonya di Jember pada Kamis (6/2/2020) (ANTARA/ Zumrotun Solichah)

EDITOR.ID, Jakarta,- Sebuah rumah sakit di China memicu geger publik dunia, seiring dengan boomingnya berita soal Virus Corona. Pasalnya, China hanya butuh waktu 8 hari saja untuk membangun rumah sakit yang bisa menampung ribuan pasien Corona dan mereka bisa disembuhkan serta kembali berbaur ke masyarakat.

Tahukah anda, arsitek utama dari rumah sakit itu adalah Profesor Huang Xiqiu. Yang mengagetkan bagi kita semua sang arsitek hebat dunia ini ternyata pria kelahiran Jember dan sempat sekolah dari SD hingga SMP di Jember.

Arsitek bernama Prof Huang Xiqiu itu adalah warga negara Tiongkok, namun pernah tinggal di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Jember.

Awalnya informasi tersebut beredar di media sosial, terutama di aplikasi percakapan WhatsApp.

Tak disangka jika guru besar atau Profesor Huang Xiqiu, sosok arsitek rumah sakit khusus pasien virus corona, Huoshenshan di Wuhan ternyata lahir dan asli dari Jember, Jawa Timur.

Untuk mengobati rasa kerinduan akan kampung halamannya, Prof Huang ternyata sering pulang kampung ke Jember, Jawa Timur. Prof Huang merindukan suasana Desa di Jember yang dikelilingi Gunung Argopuro dan kesejukan suasana alamnya dan keramahtamahan warganya.

Huang Xiqiu, Arsitek RS Huoshenshan, rumah sakit khusus untuk menangani wabah virus corona di Wuhan ternyata pernah bersekolah di Indonesia. Tepatnya di Chung Hua School di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Hal itu dikisahkan oleh Iwan Natawijdaja, 81. Huang Xiqiu bersekolah SD dan SMP di Chung Hua School.

Pemerintah China membangun RS Houshenshan yang merupakan rumah sakit darurat untuk menangani wabah virus corona di Wuhan yang dikerjakan selama 10 hari dengan sejumlah fasilitas medis yang lengkap dengan 1.000 tempat tidur itu diresmikan pada 3 Februari 2020.

“Memang benar Huang Xiqiu pernah sekolah Chung Hua School atau disebut Chung Hua Xie Xiao sebelum saya menjadi guru di sana,” kata salah satu guru Chung Hua School, Iwan Natawidjaja saat ditemui di Kabupaten Jember, Kamis (6/2/2020).

Desainnya rumah sakit itu dibuat oleh Wuhan CITIC Design Institute and Constructed yang merupakan bagian dari perusahaan konstruksi Tiongkok, China Construction Third Engineeing Bureau Co.Ltd.

Namun dibalik kesuksesan pembangunan rumah sakit khusus virus corona itu ada tangan dingin arsitek yang mendesainnya yakni Huang Xiqiu yang lahir di Indonesia dan sempat mengenyam pendidikan SD dan SMP di Chung Hua School Jember, bahkan orang tuanya juga tinggal di Jember hingga meninggal dunia.

“Saya mengajar di Chung Hua School Jember pada tahun 1958, namun saat itu Huang Xiqiu sudah melanjutkan studinya ke SMA di Surabaya karena saat itu tidak ada SMA di Jember,” tutur pria kelahiran tahun 1939 tersebut.

Iwan mengatakan kedua adik Huang Xiqiu, satu perempuan dan satu laki-laki pernah menjadi siswanya di Chung Hua School Jember, bahkan orang tua Huang Xiqiu menjadi pengurus di sekolah Tionghoa tersebut.

“Adik-adiknya juga sangat pandai, dan mereka setelah lulus di Chung Hua School mengikuti jejak kakaknya sekolah di Tiongkok juga. Huang Xiqiu dulu juga pernah menjadi ketua organisasi sekolah, mungkin kalau sekarang namanya OSIS,” ujarnya.

Chung Hua School merupakan sekolah Tionghoa yang terbesar yang didirikan di Jember dan sekolah tersebut merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Tionghoa Hwee Koan.

Sekolah itu menggunakan kurikulum tersendiri yang berbeda dengan sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda karena mengacu pada kurikulum sekolah Tiongkok.

Chung Hua School menyediakan pendidikan taman kanak-kanak (yu er yen), pendidikan sekolah rendah (siao xie) hingga sekolah menengah pertama (chung xie), namun sekolah tersebut ditutup pada 1966 akibat situasi politik Indonesia.

Huang Xiqiu, atau Huang Xizhen, lahir 19 Mei 1941, tamat dari SMP di Jember, bersekolah SMA di Surabaya.

Pada 1959, Huang pulang ke Cina Daratan, untuk menempuh pendidikan tinggi bidang arsitektur.

Huang Ziqiu membuat desain rumah sakit khusus SARS, Xiaotangshan di Beijing, dibangun hanya dalam waktu 7 hari, pada 2003.

Saat wabah virus corona di Wuhan, Huang Xiqiu menawarkan desain Xiaotangshan untuk RS Huoshenshan dan Leishenshan. Desain RS Xiaotangshan itulah yang ditawarkan oleh Huang Xiqiu untuk dua rumah sakit corona di Wuhan.

Pembangunan RS Huoshenshan dan Leishenshan yang selesai dalam hitungan hari itu menakjubkan dunia. Tangan dingin Huang Xiqiu di balik kesuksesan itu membuat namanya tenar sebagai arsitek rumah sakit.

Tutur Iwan Natawijdaja, Huang Xiqiu tidak lupa tanah kelahirannya, Jember, sering reuni ke ke sana.

Kapan-kapan warga Jember harus mengundang dan menyambut suka cita anak bangsa yang kini sukses dan hebat di negeri China Daratan. Dia adalah Huang Xiqiu. Yang tak pernah melupakan bahwa ia dilahirkan di kota Tembakau dan mengenyam pendidikan di Jember hingga SMP. Ia tetap merasakan Jember adalah kampung halamannya. (Tim)

Ikuti MONITORNusantara.com di Google News

Sempatkan juga membaca artikel menarik lainnya, di portal berita EDITOR.id dan MediaSosialita.com