JAKARTA, MONITORNUSANTARA.COM, – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot bergerak fluktuatif cenderung melemah pada sesi perdagangan pagi hari ini, Kamis (14/7/2022). Ini utamanya dipengaruhi oleh data inflasi AS atau Amerika Serikat.

Melansir data Bloomberg pada pukul 10.10 WIB, nilai tukar rupiah berada pada level Rp 15.001 per dollar AS. Nilai tersebut melemah 9,5 poin atau 0,06 persen dari penutupan perdagangan kemarin.

Sebagaimana diketahui, Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengumumkan, indeks harga konsumen (IHK) di Negeri Paman Sam pada Juni 2022 tumbuh 9,1 persen secara tahunan (year on year/yoy). Realisasi ini menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
Nilai tukar rupiah kemungkinan masih bisa melemah hari ini terhadap dollar AS setelah rilis data inflasi konsumen AS bulan Juni semalam mencetak rekor baru dalam 40 tahun,” ujar Analis pasar uang, Ariston Tjandra, kepada MonitorNuaantara.com, Kamis (14/7/2022).
Baca Juga: Inflasi AS Capai 9,1 Persen, Tertinggi dalam 40 Tahun Terakhir

Ariston menjelaskan, tingginya inflasi AS akan berdampak kepada arah kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve. Dengan realisasi inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar itu, The Fed diyakini kembali meningkatkan suku bunga acuannya secara agresif.
“Kini ekspektasi kenaikan suku bunga acuan 100 bps di Juli ini meningkat menjadi 79,7 persen menurut Fed Watch Tools dari CME,” kata dia.
Selain itu, Ariston bilang, dari dalam negeri sendiri, kenaikan inflasi karena kenaikan harga pangan menjadi kekhawatiran tersendiri yang bisa menekan rupiah.

Lonjakan harga yang terjadi pada berbagai jenis komoditas, berpotensi menggerus daya beli masyarakat dan menekan pertumbuhan ekonomi.

“Potensi pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp 14.980-Rp15.030 per dollar AS,” ucap Ariston.

Ikuti MONITORNusantara.com di Google News

Sempatkan juga membaca artikel menarik lainnya, di portal berita EDITOR.id dan MediaSosialita.com