Terjadinya Suporter Rusuh di Gresik.

Gresik Jatim MonitorNusantara.com-
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo berharap kelompok suporter dapat menjadi orang yang benar-benar mencintai sepak bola dan menjaga tim yang mereka dukung.
Hal ini ia sampaikan berkaca dari kerusuhan antara suporter dan polisi di Gelora Joko Samudro, Gresik, yang bermula dari rencana suporter Gresik United memprotes manajemen tim mereka.

Sekali lagi suporter semoga mencintai dan benar-benar fokus menjaga tim kesayanganya dan juga menjaga liganya,” kata Dito di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Dito pun meminta suporter untuk memandang kekalahan dalam sebuah pertandingan sebagai suatu hal yang wajar.

Saya dengar kemarin katanya mau nyerang manajemennya yaa..? mau demo, maksudnya ini kan namanya game pasti ada naik turun,” ujar dia.
Dito pun mengaku bakal segera berkoordinasi dan melakukan dengan pihak-pihak terkait agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

Ia juga berharap aksi polisi membubarkan massa suporter dengan tembakan gas air mata tidak melanggar aturan, karena dilakukan di luar arena stadion.
“Yang saya ketahui gas air mata ditembakkan di luar area dari stadion dan semoga semua sudah sesuai aturan, tapi kembali lagi semoga ini bisa dicari titik tengahnya dan tidak terulang,

Kerusuhan terjadi usai laga Gresik United vs Deltras FC pada lanjutan Liga 2 2023-2024. Akibat kerusuhan Gresik itu, tercatat ada 28 orang yang mengalami luka-luka. Kerusuhan pecah di Stadion Gelora Joko Samudro setelah tuan rumah Gresik United kalah 1-2 dari Deltras pada laga pekan ke-10 Grup 3 Liga 2 2023-2024, Minggu (19/11/2023).

Berdasarkan kabar yang diterima,kerusuhan dipicu oleh suporter Gresik United yang ingin melakukan demo di depan pintu VVIP. Para suporter tuan rumah itu kecewa dengan performa Laskar Joko Samudro saat kalah dari Deltras.
Namun, aksi demo tersebut dihalau oleh petugas keamanan dan kepolisian. Situasi semakin panas ketika ada oknum suporter yang melakukan pelemparan. Hal ini membuat petugas keamanan merespons balik dengan tindakan tegas. Suporter yang panik kemudian berlarian.

Massa melampiaskan kemarahan dengan melempari bus Deltras FC hingga rusak pada bagian kaca belakang.
Untuk mengendalikan massa yang bersikap destruktif, pihak kepolisan terpaksa melepas tembakan gas air mata.

Bus Deltras dilempari batu sekepalan tangan. Banyak korban berjatuhan,” ujar seorang sumber di lokasi kepada awak Media “Ada tembakan gas air mata di luar stadion. Untuk menghalau suporter yang menyerang petugas. Terpaksa ada beberapa kali tembakan gas air mata,” imbuh sumber tersebut. Akibat kericuhan itu, beberapa suporter dan kedua tim sempat tertahan lama di dalam stadion.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: