Tjhai Chui Mie, Lahirnya “Ahok” Srikandi Tionghoa

EDITOR.ID, Jakarta,- Meski menorehkan tintas emas sejarah sebagai wanita Tionghoa pertama yang menduduki jabatan wali kota di Indonesia, Tjhai Chui Mie jarang disorot media. Dia tidak seperti Ahok yang selalui menjadi objek berita. Mulai dari sepak terjangnya memimpin Jakarta hingga urusan pribadi. Semua dikupas tuntas.

Namun Tjhai Chui Mie sempat jadi perbincangan warganet ketika dia mengamuk dan memarahi kontraktor di depan warga beberapa bulan silam. Ia marah besar setelah melihat langsung kualitas pengerjaan proyek drainase di Jalan Sama-Sama, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.

Saat itu, Tjhai Chui Mie meninjau lokasi pengerjaan konstruksi drainase tersebut. Ia kecewa melihat kualitas proyek yang dikerjakan asal-asalan.

Kontraktor yang mengenakan topi hitam dan jaket abu-abu itu hanya bisa terdiam saat dimarahi. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Ia hanya menunduk dan mengangguk di depan Wali Kota Tjhai Chui Mie.

“Anggap itu rumah bapak, saya begituin, Bapak mau gak? Saya tanya balik saja,” kata Tjhai Chui Mie dalam video yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Tjhai Chui Mie menantang akan membongkar rumah sang kontraktor jika memang dia mau diperlakukan demikian. “Kalau bapak boleh seperti itu, saya coba bongkar rumah bapak seperti itu,” bentak Tjhai Chui Mie dengan wajah marah.

Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie Meraih Penghargaan. (ist)

Tjhai Chui Mie memerintahkan kontraktor tersebut untuk membongkar kembali drainase dan memperbaiki kualitasnya. Ia meminta sang kontraktor untuk bekerja dengan hati. “Kita kerja itu coba pakai hati. Ibarat kita punya, boleh gak (asal-asalan). Kalau boleh, ayo saya bongkar rumah Bapak begitu,” teriak Tjhai Chui Mie sambil menunjuk ke draenase yang dianggapnya buruk.

Tjhai Chui Mie lantas meminta anak buahnya untuk lebih teliti dan memeriksa semua pengerjaan proyek di dalam kota. “Saya minta nanti dinas untuk yang kerja dalam kota itu sebelum kerja harus tinjau,” kata Tjhai Chui Mie.

Ia juga menegaskan agar dinas tidak perlu ragu untuk menghentikan proyek-proyek yang tidak efesien dan tidak benar pengerjannya. “Kayak gini harus distop dulu,” katanya.

Ia pun memerintahkan kontraktor pengerjaan drainase untuk membongkarnya kembali. “Bapak saya minta, besok sudah mulai bongkar. Terutama depan-depan rumah orang,” tandas Tjhai Chui Mie.

Siapa sesungguhnya Tjhai Chui Mie? Tak disangka kita punya srikandi pemimpin yang tegas dan berani. Meski seorang perempuan ia berani memarahi sang kontraktor. Siapakah dia?

Selain Ahok, ada perempuan Tionghoa yang juga sukses mencetak sejarah di Indonesia. Dia adalah Tjhai Chui Mie (蔡翠媚), perempuan Tionghoa pertama yang menjadi kepala daerah di tanah air.

Sosok Walikota Singkawang periode 2017-2022, sekaligus walikota perempuan Tionghoa pertama di Indonesia mewakili / representatif double triple minority di Indonesia : Wanita, berasal dari etnis Tionghoa, dan beragama Buddha!

Tjhai Chui Mie adalah sosok pemimpin yang gaul tapi tegas. Cukup rendah hati. Sebagian kalangan menjuluki Tjhai Chui Mie sebagai Ahok versi wanita!

Tjhai Chui Mie terpilih sebagai Wali Kota Singkawang pada Pilkada 2017. Tjhai Chui Mie dilantik pada Minggu, 17 Desember 2017 lalu.

Sebelum menjabat Wali Kota Singkawang, wanita kelahiran 27 Februari 1972 itu pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kota Singkawang selama dua periode, yakni 2009-2014 dan 2014-2019. Pada periode pertama, Tjhai Chui Mie menjabat sebagai Ketua DPRD Singkawang.

Chun Mie adalah tipe orang yang mudah akrab. Dia bisa diterima banyak kalangan. Termasuk kalangan Islam di sana. Dari namanya terlihat Tjhai Chun Mie dari suku Tionghoa Hakka. Dalam bahasa Mandarin namanya akan ditulis Cai Cui Mei (蔡翠媚).

Orang Hakka memang mayoritas di Singkawang. Jumlahnya hampir 80 persen dari total penduduk asli. Di telepon pun dia lebih sering bicara dalam bahasa itu. Orang Hakka banyak jadi pejabat. Lee Kuan Yew, perdana menteri Singapura, adalah Hakka. Thaksin Shinawatra, perdana menteri Thailand juga orang Hakka.

Pernah Chun Mie diajak temannya ramai-ramai mengubah nama. Saat Chun Mie di SMA PRATIWI Singkawang. Dia tidak mau. ”Orang tua saya susah-susah cari nama. Kok mau ganti,” kenangnya.

Bagi orang Tionghoa nama itu sangat penting. Huruf pertama adalah marga. Tidak bisa diganggu gugat!

Huruf ke-2 (nama tengah) harus punya arti baik. Bunyi baik. Nada baik. Juga untuk membedakan nama wanita atau laki-laki.

Huruf ke-3 juga harus baik dari segala sudut. Juga harus serasi dengan huruf ke-2. Seorang ayah biasanya sudah mencari nama sejak anaknya masih di kandungan. Dengan upaya khusus. Termasuk bertanya ke ”konsultan langit”.

“Tjhai itu marga ibu saya,” ujar Chun Mie.

Hah? Marga ibu? Bukan marga bapak? Ada apa?

”Orang tua saya kan tidak punya surat nikah,” katanya. ”Waktu itu cari surat nikah sangat sulit. Untuk orang Tionghoa,” tambahnya, mengenang masa Orde Baru. Marga ayahnya sendiri Zhang (ejaan khek : Cong).

Kebiasaan Chun Mie berorganisasi membuatnya tidak canggung tampil di publik. Sejak muda Chun Mie sudah aktif di Permasis (Perkumpulan masyarakat Singkawang dan sekitarnya). Di Kalbar memang sangat banyak organisasi kelompok masyarakat seperti itu. Dari kalangan Melayu saja ada beberapa. Ada Dayak, Madura, Jawa, dan masyarakat adat.

”Sebenarnya saya tidak mau masuk politik,” kata Chun Mie pada saya. ”Keluarga saya tidak ada yang di politik,” katanya sebagaimana dikutip dari artikel wartawan senior Dahlan Iskan dalam tulisannya di media.

Pun keluarga suaminya. ”Paling tinggi hanya pernah jadi ketua RT,” guraunya. Itulah jabatan ‘politik’ bapaknya. Yang sehari-hari berdagang susu perah.

Keterlibatan Chun Mie ke politik hanya karena pertemanan. Saat banyak partai baru berdiri. Banyak yang kesulitan cari caleg. Chun Mie dirayu jadi caleg. Dari partai PIB (Partai Indonesia Baru), untuk DPRD Singkawang. Sekadar info, Ahok juga memulai jalan politiknya lewat partai ini.

Chun Mie terpilih. Mewakili partai yang dipimpin ekonom terkemuka itu: Syahrir. Almarhum. Dia mendapat suara terbanyak. Untuk seluruh Singkawang. Sampai suaranya meluber ke calon lain. PIB sampai mendapat 6 kursi di Singkawang.

Tapi partai itu hanya mendapat suara kurang dari 2 persen secara nasional. Jadi tidak bisa ikut pemilu berikutnya (tahun 2009).

Namun nama Tjhai Chun Mie sudah terlanjur top. Sebagai pendulang suara. Apalagi dia tidak “cacat” selama menjadi wakil rakyat.

PDI Perjuanganlah yang berhasil menggaetnya untuk pemilu berikutnya. Dia kembali mendapat suara terbanyak, lalu terpilih sebagai ketua DPRD.

Chun Mie sudah tahu apa yang akan terjadi berikutnya : diincar jadi calon wali kota. Pagi-pagi dia sudah memberi sinyal untuk tidak berminat. Dia buat pernyataan bermeterai : tidak bersedia dicalonkan siapa pun. Dia edarkan surat pernyataan itu.

Tapi Chun Mie luluh di tangan Megawati. Jadilah wali kota seperti sekarang. Mengalahkan 3 pasang lainnya. Dengan perolehan suara mendekati 40 persen

Meski ia berasal dari etnis Tionghoa dan beragama Budha namun perhatiannya kepada umat muslim sangat besar. Tiap tahun ia memberangkatkan rakyatnya bisa menunaikan ibadah haji. “Ada yang secara spontan membantu menaikkan haji warga Singkawang. Tiap tahun 5 orang,” kata Chun Mie. “Tahun ini sudah bisa berangkat haji. Saya pilih pengurus masjid yang benar-benar miskin,” tambahnya.

Perjuangan Membangun Bandara Nyari Utangan Kesana Kemari

Mimpinya agar Kota Singkawang menjadi tujuan wisata adalah dengan membangun bandara yang modern. Maka ia berjuang mencari modal untuk membebaskan lahan untuk pembangunan bandara. Beruntung banyak orang yang mengagumi sosoknya.

Maka ada seorang pengusaha besar dari Surabaya bersedia memodali Chun Mie bisa membebaskan lahan untuk pembangunan bandara. Sementara bangunan bandara akan dibangun pemerintah pusat.

Chun Mie tidak akan lupa nama pengusaha Surabaya yang membantunya membebaskan tanah untuk bandara. Dari Surabaya itulah ia merasa dapat jalan keluar. Siap membangun bandara. Dia pun melobi pemerintah pusat. Dengan modal tanah yang sudah tersedia.

Puncaknya Senin, 18 Februari 2019 itu. Pembangunannya pun dimulai. Menteri Perhubungan Budikarya ikut meletakkan batu pertamanya. Sistem pelaksanaannya PPP (Public Private Partnership), alias kerjasama pemerintah dan swasta.

Hemat APBD Tapi Kotanya Harus Maju

Tidak akan ada APBN di dalamnya. APBD pun hanya terkait dengan pembebasan lahannya. Itu pun murah sekali. Chun Mie bisa cari akal berhemat. Khas wanita. Seperti juga Wali Kota Surabaya. Yang apa pun pasti akan dihemat habis-habisan.

Dua tahun lagi bandara itu diperkirakan akan selesai. Dibuat bertahap. Nanti awalnya bisa didarati ATR dan Bombardier dulu. Baru tahap berikutnya untuk kelas pesawat Boeing 737.

Kalau bandara Singkawang jadi, maka Kalbar tidak terisolasi lagi. Pun kalau ada pesawat tergelincir di Pontianak, atau ada cuaca yang buruk. Singkawang bisa jadi tempat divert yang dekat.

Singkawang pun akan menjadi kota yang berkembang. Terbuka ke dunia luar. Apalagi dengan atraksi Cap Go Meh nya yang setiap tahunnya selalu menyedot ribuan wisatawan itu. Selama ini jarak Pontianak Singkawang selalu jadi penghambat. Terutama kondisi jalannya yang sangat sempit. Dengan lalu lintas yang amat padat.

Tapi itu juga berarti beban tambahan bagi Chun Mie. Membuat kota Singkawang tidak semrawut lagi. Tidak kotor lagi. Tidak gersang lagi. Dan ‘tidak tidak’ lainnya lagi.

Lestarikan Leluhur Ingin Jadikan Singkawang Pusat Wisata Medis

Potensi Kota Singkawang Kalimantan Barat yang tetap menjaga tradisi leluhur, hidup sehat dengan alam menjadi inspirasi bagi Tjhai Chui Mie untuk mengembangkan kotanya sebagai salah satu kota wisata medis atau health tourism destination.

Apalagi di kota ini dikenal banyak bahan pengobatan tradisional berbasis bahan alam dari hutan. “Apabila wisata medis dapat dikembangkan di Kota Singkawang, bukan tidak mungkin devisa yang selama ini menyebrang ke negara tetangga, bisa kita ambil alih kembali ke negara Indonesia,” katanya setahun lalu.

Dan kini impiannya itu terus ia coba kembangkan dengan berbagai cara.(berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: