WONOGIRI – Meskipun Kabupaten Wonogiri telah Zero Covid-19 (tidak ada lagi pasien Covid-19), namun Pemkab belum bisa memastikan kapan mulai masuk sekolah.
Pasalnya, otoritas untuk memutuskan waktu masuk sekolah ada di tangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Bupati Wonogiri Joko ‘Jekek’ Sutopo mengatakan, Pemkab tidak bisa serta merta memutuskan waktu masuk sekolah tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan Kemendikbud.
“Untuk persoalan ini, kami tidak bisa berdiri sendiri. Ada kebijakan dari kementerian terkait dalam menerapkan new normal di bidang pendidikan,” katanya saat menggelar pelepasan pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh di pendapa Kabupaten Wonogiri, Minggu (31/5).
Kepala daerah menurutnya tidak diberi otoritas penuh untuk memutuskan hal itu.
“Bahkan, hari masuknya kapan, belum ada kepastian,” imbuhnya.
Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah masuk sekolah dilaksanakan dengan menerapkan pola-pola tertentu. Contohnya, sebagian siswa masuk pagi, sebagian masuk siang, dan sebagainya.
“Apakah boleh dibuat kluster 30 persen masuk sekolah, satu rombongan belajar berapa siswa, atau seperti apa, masih harus kita konsultasikan,” ujarnya.
Di sisi lain, Bupati tidak menampik kemungkinan melakukan rapid test kepada para guru. Namun, hal itu terkendala pengadaan alat rapid test. Pasalnya, pemasok alat-alat kesehatan harus mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan.
“Ada syarat-syarat khusus untuk peredaran alat kesehatan. Kalau tidak ada izin edar, kami tidak mau mengambil risiko, akurasinya jadi tidak optimal atau diragukan,” terangnya.
Perlu diketahui, semua pasien Covid-19 di kabupaten tersebut telah dinyatakan negatif virus corona.
Awalnya ada 10 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Satu orang meninggal dunia tanggal 17 Maret silam, sedangkan sembilan orang lainnya kini sudah dinyatakan negatif Covid-19. (dealova)
