Wastraprema 2022 Tampilkan Ratusan Tenun Langka Dan Beri Penghargaan Tokoh Ratmini G Soedjatmoko

Pameran Wastra Nusantara Tampilkan Ratusan Koleksi Tenun Langka dan Koleksi Jo Seda serta Pemberian Penghargaan kepada Ibu Ratmini G. Soedjatmoko

Jakarta, MONITORNUSANTARA.COM,- Himpunan Wastraprema dan Museum Tekstil Jakarta menggelar 138 koleksi tenun langka Museum Tekstil Jakarta, beserta aneka ragam koleksi unik Rumah Wastra Jo Seda.

Pameran tenun ini bertema ”Nuansa Kemilau Wastra Tenun Indonesia, Sumatera, Timor dan Sulawesi” di Museum Tekstil Jakarta yang dibuka Wakil Ketua Dekranasda DKI Jakarta Ellisa Sumarlin istri wakil Gubernur DKI Jakarta, Rabu (20/7/22).

Pameran yang yang digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun Wastraprema dan Museum Tekstil Jakarta yang ke 46 ini berlangsung hingga 31 Agustus mendatang.

Wakil Ketua Dekranasda DKI Jakarta Ellisa Sumarlin menyambut baik upaya Himpunan Wastraprema untuk terus menggelar pameran sebagai sarana melestarikan tenun warisan leluhur dan menambah kecintaan akan wastra Indonesia.

Wakil Ketua Dekranasda DKI, berharap agar generasi penerus akan banyak belajar dari kegiatan ini melalui serangkaian kegiatan yang juga akan digelar diantaranya workshop, webinar virtual tour koleksi Pameran dan berbagai lomba.

Pada kesempatan itu, Direktur Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hilmar Farid mengatakan Pemerintah sedang berupaya mengajukan kain tenun sebagai warisan budaya tak benda ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa atau UNESCO.

Untuk mencapai hal tersebut Dirjen Hilmar Farid berharap agar seluruh kalangan dapat memberikan dukungan serta motivasi.

Hilmar Farid mengapresiasi upaya Himpunan Wastraprema mengadakan pameran wastra nusantara karena kegiatan ini juga memberikan edukasi bagi masyarakat luas, melalaui kegiatan seminar, workshop,yang dapat menambah pengetahuan mengenai wastra Nusantara.

Dikemukakan meski pameran ini hanya menampilkan tenun dari tiga kepulauan, namun sudah dapat mencerminkan kekayaan wastra nusantara.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, dalam sambutannya mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini.

Pada kesempatan itu, Plt Ketua Umum Himpunan Wastraprema Sri Sintasari Iskandar mengatakan, Pameran ini menampilkan berbagai wastra tenun Indonesia dari pulau yang berbeda dengan tehnik serta ragam hias yang beraneka warna akan menambah semangat menggali kembali wastra tenun warisan leluhur dan menambah kecintaan dengan keberadaannya.

Lebih lanjut Sri Sintasari Iskandar mengatakan dalam pameran ini akan ditampilkan kekhasan dan keunikan wastra tenun dari tiga pulau Sumatera, Timor dan Sulawesi yang beberapa diantaranya sudah langka dan tidak dibuat lagi .

Dijelaskan Sri Sintasari Iskandar bahwa dalam dunia wastra, pulau Sumatera identik dengan tenun songket, yang biasa dibuat dari benang emas, perak, sutera maupun katun.

Sementara Pulau Timor di Nusa Tenggara Timur dikenal akan tradisi wastranya yang indah dengan keragaman warna. Sedang tradisi tenun di pulau Sulawesi saat ini hanya dapat dilihat disebagian wilayah saja.

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Wastraprema dan Museum Tekstil Jakarta ini juga digelar serangkaian kegiatan diantaranya workshop, webinar, virtual tour koleksi pameran dan lomba karya tenun hiasan dinding dengan kategori usia remaja.

Kegiatan ini juga sekaligus mengajak generasi muda memahami tehnik tenun sederhana serta ragam hias tenun yang ada di tiga kepulauan tersebut.

Dalam rangkaian kegiatan ini akan digelar webinar yang menampilkan beberapa nara sumber diantaranya Irwan Julianto, Budi Supriyanto, Dra Eko Wahyuningsih, Steven Simolang serta para pelaku dan pemerhati wastra tenun daerah lainnya.

Sementara untuk kegiatan lomba akan menghadirkan juri Sonny Muchlison, Vera Jane Basiroen dan Kristina Suryani dan pemenang lomba akan mendapatkan total jumlah dana pembinaan senilai lima belas juta rupiah.

Lebih lanjut Sri Sintasari Iskandar mengatakan dalam pameran ini akan ditampilkan kekhasan dan keunikan wastra tenun dari tiga pulau Sumatera, Timor dan Sulawesi yang beberapa diantaranya sudah langka dan tidak dibuat lagi .

Dijelaskan Sri Sintasari Iskandar bahwa dalam dunia wastra, pulau Sumatera identik dengan tenun songket, yang biasa dibuat dari benang emas, perak, sutera maupun katun. Sementara Pulau Timor di Nusa Tenggara Timur dikenal akan tradisi wastranya yang indah dengan keragaman warna.

Sedang tradisi tenun di pulau Sulawesi saat ini hanya dapat dilihat disebagian wilayah saja.

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Wastraprema dan Museum Tekstil Jakarta ini juga digelar serangkaian kegiatan diantaranya workshop, webinar, virtual tour koleksi pameran dan lomba karya tenun hiasan dinding dengan kategori usia remaja.

Kegiatan ini juga sekaligus mengajak generasi muda memahami tehnik tenun sederhana serta ragam hias tenun yang ada di tiga kepulauan tersebut.

Dalam rangkaian kegiatan ini akan digelar webinar yang menampilkan beberapa nara sumber diantaranya Irwan Julianto, Budi Supriyanto, Dra Eko Wahyuningsih, Steven Simolang serta para pelaku dan pemerhati wastra tenun daerah lainnya.

Sementara untuk kegiatan lomba akan menghadirkan juri Sonny Muchlison, Vera Jane Basiroen dan Kristina Suryani dan pemenang lomba akan mendapatkan total jumlah dana pembinaan senilai lima belas juta rupiah.

Pada kesempatan itu, Wastaprema memberikan piagam penghargaan kepada keluarga Almarhum Ibu Jo Seda atas upayanya secara konsisten terus menerus hingga akhir hayatnya melestarikan wastra nusantara dan selaku Ketua Umum Himpunan Wastaprema periode 1982-1985 dan 1987 -1994,.

Penghargaan juga diberikan kepada Ibu Ratmini Gandasubrata Soedjatmoko (97 tahun) atas peran sertanya mewujudkan logo Himpunan Wastaprema dan upaya dalam pelestarian wastra Nusantara hingga kini.

Pengamat seni dan budaya Asri Hadi menyampaikan ucapan Selamat dan Sukses atas acara Pameran ratusan koleksi Tenun Langka bertema ”Nuansa Kemilau Wastra Tenun Indonesia, Sumatera, Timor dan Sulawesi” di Museum Tekstil Jakarta yang dibuka Wakil Ketua Dekranasda DKI Jakarta Ellisa Sumarlin istri wakil Gubernur DKI Jakarta, Rabu (20/7/22).

“Semoga ini akan memberikan sumbangan besar bagi kemajuan dan pengakuan kebudayaan dan seni kerajinan Indonesia di manca negara,” ujar Asri Hadi (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: