MANOKWARI, MonitorNusantara – Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Batara Alex Bulo menyatakan dengan tegas, bahwa empat korban pembantaian di Kampung Majenek Lama, Teluk Bintuni (29/9/2022) adalah masyarakat sipil bukan anggota Intelijen seperti yang disampaikan Kelompok Saparatis Teroris Bersenjata (KSTB).
Berdasarkan laporan Komandan Kodim (Dandim) 1806/Teluk Bintuni, Letkol Inf Kadek Ambriawan yang turun langsung kelapangan dalam mengevakuasi korban pembantaian oleh KSTB menyampaikan bahwa korban yang dibunuh KSTB adalah anggota Intelijen “Itu tidak benar”, ini adalah propaganda dan informasi sesat yang sengaja disebarkan KSTB.
Dandim yang melihat langsung kondisi nyata di lapangan korbannya adalah masyarakat sipil yang bekerja sebagai pekerja jalan, Tegas Batara dalam pernyataan resminya dari Makodam XVIII/Kasuari di Manokwari, Papua Barat, Minggu (2/10/2022).
Dandim 1806/Teluk Bintuni menjelaskan terkait evakuasi korban pembunuhan yang dibantai secara keji oleh KSTB kepada pekerja proyek di poros jalan Kampung Majenek Lama.
“Poros jalan ini menghubungkan antara Kampung Meyerga Distrik Moskona Barat dan Distrik Moskona Utara dan kami Kodim 1806/Teluk Bintuni bekerja sama dengan Polres diperkuat Yonif 763/SBA, Pos Meyerga Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS dan Brimob telah berhasil melaksanakan tugas dengan aman dan lancar serta selama kegiatan kami sangat didukung oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Bapak Bupati Teluk Bintuni dan jajarannya,” ucapnya.
Ia menyampaikan, kejadian bermula pada Kamis tanggal 29 September 2022 pukul 18.20 WIT bermula ada 6 orang korban yang selamat melapor kepada Pos Meyerga Sat Organik 136/TS dalam kondisi satu orang luka pada lengan kanan atas dan langsung mendapatkan penanganan oleh tim kesehatan Pos Meyerga.
“Diperkirakan sejumlah 20 orang KSTB melakukan penyerangan terhadap para pekerja jalan sekitar pukul 17.00 WIT. Kemudian Jumat pagi pada tanggal 30 September 2022, tim gabungan aparat keamanan TNI-Polri yang dipimpin Dandim 1806/Teluk Bintuni bersama Kapolres dan tim yang lainnya berangkat ke Muskona Barat dalam rangka mengevakuasi korban pembunuhan pekerja jalan yang dilakukan oleh KSTB Kodap IV Sorong-Raya”.
“Perjalanan dari Teluk Bintuni ke Pos Meyerga kurang lebih 100 Km dengan waktu tempuh 5 jam menggunakan kendaraan. Tim tiba di Pos Meyerga kemudian melaksanakan briefing singkat selanjutnya menuju TKP yang jaraknya 10 Km dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam,” ungkapnya.
Sebagian prajurit Yonif 763 melaksanakan pembersihan disekitar Kampung Mati dan sekitar 500 meter dari Pos Meyerga menemukan tiga orang para pekerja jalan yang berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di Kampung Mati tersebut.
“Di samping itu, tiga korban selamat tersebut diamankan ke Pos Meyerga sehingga total korban selamat yang diamankan ada sembilan orang,” jelasnya.
Tim gabungan TNI-Polri tiba di TKP menemukan empat orang korban meninggal dunia dengan kondisi dua orang terbakar dan dua orang lainnya meninggal karena luka bacok. Selanjutnya langsung dilakukan olah TKP oleh Reskrim Polres Teluk Bintuni. Kerugian yang dialami lainnya adalah dua unit ekskavator dan tiga unit mobil truk yang dibakar oleh KSTB.
Empat korban yang ditemukan meninggal dunia, delapan korban yang selamat dan 1 korban yang luka tembak selanjutnya di bawa menuju ke RSUD Teluk Bintuni untuk di autopsi bagi yang sudah meninggal sedangkan korban yang selamat di lakukan penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, Reva (28) salah satu pekerja proyek korban dari KSBT yang sebelumnya dikabarkan hilang, kini telah ditemukan dan sementara sudah di amankan di Pos Meyerga Sat Organik 136/TS yang kemudian dibawa menuju ke RS Teluk Bintuni untuk mendapatkan tindakan lanjutan.
Untuk empat jenazah sudah di lakukan proses pengiriman ke kampung halaman masing-masing dalam hal ini dilakukan oleh Kodim dan Polres di bantu oleh Pemda Teluk Bintuni. (Pendam XVIII/Ksr)