Starstreak, Rudal Canggih Made In Indonesia Paling Ditakuti Dunia, Ini Profilnya

Jakarta, MONITORNUSANTARA.COM,- Industri senjata di tanah air makin canggih dan inovatif. Kemampuan Indonesia tak kalah dengan negara Eropa Amerika dalam hal membuat alutsista. Kini selain kapal dan pesawat, industri senjata di Indonesia juga sedang mengembangkan peluru kendali (Rudal) jarak menengah.

Yang sedang dikembangkan adalah senjata sistem pertahanan udara rudal. Salah satunya adalah Starstreak di Air Weapon Range (AWR), rudal portabel pertahanan udara.

Pada akhir bulan lalu Kementerian Pertahanan, Mabes TNI Angkatan Darat, PT Len Industri (Persero) didukung Thales melakukan uji tembak rudal AWR di Pandanwangi Lumajang, Jawa Timur.

Dalam laman resmi PT Len, Kasubdit IDKLO Dittekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Kolonel Dedy Laksmono mengatakan, firing test pada saat hari uji coba tiga bulan silam dilakukan dengan menembakkan 4 misil dan target tembak bergerak berupa drone banshee.

Hasil dari penembakan adalah 1 direct hit dan 2 di antaranya technical hit. Penembakan dilakukan dalam jarak 4 – 7 km dari titik tembak ke target bergeraknya di udara.

Untuk penyediaan rudal starstreak ini, Len melakukan joint production dan integrasi sistem yang dilakukan di Len Technopark, Subang Jawa Barat.

Hal ini dilakukan untuk memenuhi nilai Imbal Dagang, Kandungan Lokal, dan Offset (IDKLO) keterlibatan perusahaan lokal dalam setiap pengadaan alutsista dari vendor asing untuk membangun kemandirian teknologi di bidang pertahanan.

Direktur Strategi Bisnis & Portofolio Len, Linus Andor M. Sijabat menyebutkan mekanisme proyek starstreak bisa menjadi role model pengadaan alutsista lainnya.

PT Len yang merupakan induk holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID, Len berhasil memenuhi IDKLO dimana keterlibatan Len yang signifikan dalam proses produksi, integrasi, suplai komponen elektronik dan mekanik, pelatihan pemeliharaan, hingga mensuplai perangkat komunikasi radio buatan Len untuk beberapa kendaraan starstreak.

PT Len sudah mengintegrasikan 9 baterai Rudal Starstreak dari 10 baterai yang telah dipesan Kementerian Pertahanan untuk Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat. Satu (1) baterai Rudal Starstreak terdiri dari 1 unit kendaraan commander, 1 kendaraan pengangkut misil, 1 unit kendaraan maintenance logistik, 1 unit radar Shikra CM 200, 4 kendaraan multi-mission system dan 8 unit lightweight multiple launcher new generation.

Rudal Starstreak menjadi salah satu sistem senjata pertahanan udara canggih. Starstreak adalah misil kategori HVM (high velocity missile) dengan kecepatan lebih dari 3 mach, yang merupakan misil tercepat di kelasnya.

Alutsista tersebut dapat mempertahankan serangan dengan kemampuan tembak efektif sejauh 7 kilometer dan jangkauan radar mencapai 250 kilometer.

Lantaran terbilang masih baru diterima, rudal hanud SHORAD (Short Range Air Defence) Starstreak itu, kini menjadi alutsista andalan pada lini Arhanud TNI AD.

Mampu melesat hingga Mach 4, menjadikan Starstreak menempati singgasana sebagai rudal hanud kategori MANPADS (Man Portable Air Defence System) yang tercepat dikelasnya. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: