Jatim MonitorNusantara.com-
Terungkap kesaktian Panglima Pajaji yang menjadi sorotan karena menentang Panglima Jilah, Agustinus soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Panglima Pajaji menentang Panglima Jilah yang mengultimatum Rocky Gerung karena mengkritik pembangunan IKN.
Panglima Pajaji menyebut bahwa tindakan Panglima Jilah sudah melanggar hak demokrasi seseorang.
Panglima Pajaji tampak tegas menentang seluruh pernyataan milik Panglima Jilah dengan menyebutkan pembangunan IKN belum final dan Panglima Jilah tidak berhak untuk melarang pendapat masyarakat Indonesia..
Pernyataan itu disampaikan Panglima Pajaji lewat media sosial.
Lalu siapa sosok Panglima Pajaji?
Panglima Pajaji ternyata bukan orang sembarangan.
Pada dasarnya, suku Dayak memang memiliki ratusan Panglima atau Penglima.
Hal ini lantaran ada 400 suku Dayak yang tersebar di Kalimantan.
Adapun gelar Panglima diberikan kepada sosok yang memiliki kekuatan fisik dan magis.
Hal ini membuat gelar Panglima dihormati oleh masyarakat adat Dayak.
Dikutip dari @kamiDayakkalbar via WartaKota terungkap sosok Panglima Pajaji dan kesaktiannnya.
Pria bertato khas Dayak itu ternyata memiliki ilmu kebal.
Terlihat dalam salah satu atraksi ia memanjat di atas sebuah senjata tajam dan tidak terluka.
Adapun atraksi tersebut dilakukan Pangalima Pajaji di Pekan Gawai Dayak Kabupaten Sintang 2023.
Panglima Pajaji pun disebut sebagai Pemimpin Pasukan Pantak Padagi Borneo.
Adapun dalam keterangannya di Youtube resminya, Panglima Pajaji menjelaskan bahwa ilmu kebal itu didapatkan dari para roh leluhur Dayak di tubuh Pasukan Pantak Padagi Borneo.
Hal itu membuat para pasukan tersebut kebal terhadap benda senjata tajam.
Panglima Pajaji pun sosok yang cukup komitmen dalam menjaga adat dan tradisi Dayak di Kalimantan.
Menurutnya, kalau bukan orang Dayak tidak ada lagi yang mau menjaga tradisi tersebut.
Panglima Jilah, Agustinus murka atas pernyataan Rocky Gerung yang dianggap menyinggung Presiden Jokowi dan Ibu Kota Negara (IKN).
Menurutnya, IKN merupakan kebanggaan masyarakat Kalimantan.
Hal itu langsung direspons Rocky Gerung melalui akun YouTubenya pada Kamis, 10 Agustus 2023
Dikatakan Panglima Jilah pada Rabu, 9 Agustus, dirinya mengaku tak terima dengan pernyataan Rocky yang dinilainya menghina dan melecehkan pembangunan IKN.
Dikatakannya, pembangunan IKN penting bagi masyarakat Kalimantan.
Ia lantas meminta pertanggungjawaban akademisi itu yang ia nilai telah menghina serta melecehkan pembangunan IKN.
Tak hanya itu, Rocky juga disebut melecehkan masyarakat Dayak se-Kalimantan.
Panglima Jilah meminta Rocky segera meminta maaf secara terbuka.
Merespons hal itu, Rocky menyebut bahwa dirinya sejak awal membela masyarakat Dayak.
Ia menilai, ada pihak yang memainkan pernyataannya sehingga menjadi gaduh.
Dirinya meminta agar manipulasi hal seperti itu segera dihentikan
Merespons hal itu, Rocky menyebut bahwa dirinya sejak awal membela masyarakat Dayak.
Ia menilai, ada pihak yang memainkan pernyataannya sehingga menjadi gaduh.
Dirinya meminta agar manipulasi hal seperti itu segera dihentikan.
Jokowi Akhirnya Buka Suara Alasan IKN Pindah ke Kalimantan
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi akhirnya buka suara alasan IKN pindah ke Kalimantan.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat melakukan lawatan kerja di Papua.
Jokowi membuka alasan IKN dipindahkan lewat agenda sesi tanya jawab dengan murid SD dan anak anak di Papua, di Ballroom Cendrawasih, Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Papua, Jumat (7/7/2023)
Dalam suasana itu, tiba seorang murid sekolah dasar (SD) di Papua mengejutkan presiden dengan pertanyaan mengapa ibu kota tidak dipindahkan ke Papua?
Hal itu disampaikan seorang murid bernama Kesia Olivia Ergor saat Presiden beraudiensi dengan pelajar Papua.
Sebelum pertanyaan dilayangkan, para pelajar menampilkan kemahiran mereka dalam hal berhitung kepada Presiden Jokowi.
Setelah itu, Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada anak-anak tersebut untuk mengajukan pertanyaan.
Kesia Olivia Ergor kemudian mengajukan pertanyaan kepada Presiden.
“Kenapa ibu kota negara tidak dipindahkan saja ke Papua?” tanya anak yang berasal dari Kota Sorong tersebut.
Indonesia ini sangat besar, dari Papua sampai ke Aceh, dari Sabang sampai Merauke, ya, sangat luas sekali,” ujar Presiden Jokowi.
Dengan kondisi geografis yang sangat luas tersebut, Presiden menjelaskan bahwa Ibu Kota Nusantara ( IKN ) dipilih di Kalimantan.
Presiden menyampaikan pertimbangannya, antara lain, karena posisinya yang berada di tengah-tengah Indonesia sehingga dekat untuk diakses dari sisi barat, timur, utara, maupun selatan Indonesia.
“Kalau dipilih yang timur, kalau ibu kotanya dipilih di Papua, yang dari Aceh ke Papua itu kalau ke sini jauh sekali, 9 jam dari Aceh ke Papua naik pesawat, lho itu. Kalau naik kapal bisa berminggu-minggu,” ungkapnya.
Kepala Negara melanjutkan, “Jadi, dipilih ibu kota itu di tengah-tengah sehingga dipilih Nusantara di Kalimantan.
Di tengah-tengah, dari timur dekat, dari Papua dekat, dari Aceh juga dekat, dari utara juga dekat, dari selatan juga dekat. Jadi, dipilih di tengah-tengah.”
Presiden Jokowi pun mengapresiasi para pelajar Papua yang dinilainya pintar dan berani. Presiden Jokowi berpesan agar anak-anak tersebut bisa terus semangat belajar.
“Ini anak-anak di Papua ini pintar dan berani. Baik anak-anakku semuanya, terima kasih atas kehadirannya pada pagi hari ini dan semuanya semangat belajar semuanya, ya, dan hati-hati semuanya pulang sampai ke rumah masing-masing di kabupaten dan kotanya masing-masing,” ujar Jokowi.***