Kapal Perang Baru Buatan Italia Perkuat TNI AL, Ini Profilnya Lebih Gahar!

Bukan hanya itu, senjata Kapal OPV juga dipersenjatai kanon, senapan mesin, meriam, dan rudal. Diantaranya SAM 16 VL Sistem, SSM 8 Teseo Mk-2E, meriam 127mm Vulcano, meriam 76mm Strales, meriam ringan 25mm yang dilengkapi dengan Fire-Control Radar (FCR) RTN 10X system Dardo, Peperangan Elektronika RECM, RESM dan CESM, Tactical Data Link-Y serta Multifunction Radar Leonardo Kronos.

Kapal Perang Baru Buatan Italia Perkuat TNI AL, Ini Profilnya Lebih Gahar!
Kapal OPV Buatan Italia

Jakarta, MONITORNUSANTARA.COM,- TNI Angkatan Laut dikabarkan menerima dua unit kapal baru buatan perusahaan kapal dari Italia, Fincantieri pada Rabu (29/1/2025). Kapal modern sistem perang elektronik ini digunakan untuk memperkuat pertahanan wilayah laut Indonesia.

Dalam siaran pers resmi TNI AL yang disiarkan di Jakarta, Kamis, dijelaskan dua kapal jenis Offshore Patrol Vessels/Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) ini dinamai oleh TNI AL masing-masing KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321.

“Nama-nama yang dipilih tersebut merupakan simbol harapan, doa, dan tekad untuk menegakkan kedaulatan dan kehormatan bangsa di seluruh lautan dunia,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali saat memberikan kata sambutan di galangan kapal Fincantieri Muggiano, Italia.

Dua kapal pabrikan Italia ini diketahui memiliki spesifikasi panjang 143 meter, lebar 16,5 meter, draf 5,2 meter, kecepatan maksimum 32 knot dengan pendorongan combine diesel, electric dan gas turbin.

Kapal memiliki daya angkut (displacement) 6.250 ton (muatan penuh), kecepatan maksimal 30 knots, daya jelajah (endurance) 5000 NM.

Dipersenjatai Meriam dan Rudal

Kapal OPV buatan Italia ini juga dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara atau Surface to Air Missile (SAM) Aster 15 beserta peluncur vertical DCNS Sylver A43.

Bukan hanya itu, senjata Kapal OPV juga dipersenjatai kanon, senapan mesin, meriam, dan rudal. Diantaranya SAM 16 VL Sistem, SSM 8 Teseo Mk-2E, meriam 127mm Vulcano, meriam 76mm Strales, meriam ringan 25mm yang dilengkapi dengan Fire-Control Radar (FCR) RTN 10X system Dardo, Peperangan Elektronika RECM, RESM dan CESM, Tactical Data Link-Y serta Multifunction Radar Leonardo Kronos.

Sistem operasi canggih

Kapal OPV dilengkapi dengan sistem operasi canggih yang menggunakan teknologi virtual untuk mengintegrasikan sensor dan senjata.

Desain monohull

Kapal OPV dirancang dengan desain monohull yang memungkinkan kapal bergerak dengan lancar melalui gelombang berat.

Ali menjelaskan kehadiran dua kapal dari Italia itu nantinya tidak hanya menjadi bagian dari armada TNI AL, tetapi juga tonggak penting dalam modernisasi alutsista untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara.

Tidak hanya itu, kehadiran dua kapal ini juga menandakan eksistensi TNI AL dalam bekerja sama dengan mitra internasional dalam menghasilkan alutsista yang modern dan berdaya saing tinggi.

Dengan hadirnya dua kapal baru ini, Laksamana Ali yakin pertahanan yang dimiliki TNI AL akan semakin kuat dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.

Kapal patroli lepas pantai (OPV) memiliki berbagai kecanggihan, seperti sistem radar, senjata, dan kemampuan untuk beroperasi di berbagai kondisi. Kapal KCR masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) memiliki kemampuan manuver yang lincah, mampu bergerak secara cepat, serta dapat digunakan untuk melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial.

Kapal PPA ini juga bisa diubah sebagai kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission).

Pengadaan kapal PPA oleh Indonesia rupanya diiringi dengan paket offset yang komprehensif. Paket offset tersebut mencakup berbagai aspek seperti konsultasi pengembangan galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang, peningkatan fisik galangan kapal, penyampaian materi didaktik, serta kursus pelatihan kelas di Italia yang berdurasi enam bulan.

Selain itu, dukungan pengelolaan aset modernisasi galangan kapal, pelatihan manajemen, pusat pelatihan simulator, pengembangan jalur pelatihan di Universitas Pertahanan, serta pembentukan tim ahli lokal untuk pengembangan peluang langsung dan tidak langsung juga termasuk dalam paket offset.

Kemhan RI diketahui telah memenuhi semua syarat yang diperlukan untuk efektifitas dan masa berlaku kontrak.

Pihak Fincantieri juga telah mendapatkan persetujuan dari OCCAR (Organisation Conjointe de Coopération en matière d’Armement/Organisation for Joint Armament Cooperation) Italia dan Angkatan Laut Italia untuk penjualan kapal tersebut kepada Indonesia.

Kapal PPA yang dipesan Indonesia memiliki kemampuan multi-misi dan dilengkapi dengan teknologi terkini. Kemungkinan penempatan dua unit kapal patroli multiguna atau multipurpose Offshore Patrol Vessel (OPV) buatan Italia di Koarmada II.

Laporan Fincantieri menyebut bahwa Kemenhan membeli dua kapal patroli lepas pantai kelas Paolo Thaon itu dengan dana 1,18 juta euro atau sekitar Rp 20,3 triliun.

Pengadaan dua kapal tersebut merupakan langkah maju bagi Kemhan RI dalam mewujudkan pertahanan maritim yang tangguh.

Kedatangan kapal diharapkan akan semakin meningkatkan kemampuan TNI AL dalam menjaga kedaulatan wilayah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas keamanan regional. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *