Mengejutkan Putri Panji Gumilang, Pemimpin Ponpes Al Zaytun, Bukan Orang Biasa

Mengejutkan Putri Panji Gumilang, Pemimpin Ponpes Al Zaytun, Bukan Orang Biasa

MONITORNUSANTARA.COM – Panji Gumilang pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu, didemo oleh masyarakat karena mencampur adukkan ajaran agama Islam dengan agama lain.

Diketahui, Panji Gumilang memiliki putri seorang politisi bernama Anis Khairunnisa.

Diketahui, Panji Gumilang memiliki putri seorang politisi bernama Anis Khairunnisa.

Melansir dari berbagai sumber pada Sabtu (1/7/2023), Anis Khairunnisa merupakan putri Panji Gumilang dari istrinya bernama Farida Al-Widad.

Adapun Anis Khairunnisa di Jakarta pada tanggal 25 Mei 1980 dengan usianya sekarang menginjak 43 tahun.

Anis Khairunnisa sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada pemilihan umum (Pemilu) tahun 2014.

Dirinya kala itu bergabung dengan partai persatuan pembangunan (PPP) dengan daerah pilih Jawa Barat 8.

Sebelumnya dirinya pernah menjabat sebagai anggota DPRD kabupaten Indramayu.

Untuk pendidikan Anis Khoirunnisa menyelesaikan pendidikan di Universitas Ushuluddin dengan jurusan perbandingan agama.

Kemudian Anis Khairunnisa melanjutkan pendidikan strata 2 (S2) di Universitas Negeri Jakarta dengan jurusan manajemen pendidikan.

Selain itu Anis Khairunnisa sempat jadi pengurus HMI cabang Ciputat, kemudian pengurus Teater Syahid Jakarta dan ketua umum pengurus olahraga Hockey tahun 2010.

Didemo Warga
Ratusan orang yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat (FIM) berunjuk rasa di depan Ponpes Al-Zaytun menuntut pembubaran segera pondok pesantren tersebut, kamis lalu.

Bentrok nyaris terjadi karena pihak ponpes ternyata juga menyiapkan massa tandingan yang tidak kalah banyak.

Pimpinan Al-Zaytun, Syekh Panji Gumilang, bahkan turun langsung, berada di baris paling depan menginspeksi barisannya.

Sempat terjadi aksi dorong-dorongan. Beruntung, aparat Polres Indramayu yang sigap segera melakukan pengamanan sehingga bentrokan besar bisa dihindarkan.

Koordinator aksi, Syahid Mukhlisin, mengatakan, unjuk rasa dilakukan karena warga resah dengan keberadaan Ponpes Al-Zaytun.

“Kami mendesak agar MUI dan Kemenag agar segera mengusut tuntas soal dugaan ajaran sesat karena lembaga itu yang memiliki kewenangan,” ujarnya.

Syahid mengatakan, massa yang datang kecewa karena unjuk rasa hanya bisa dilakukan di lokasi yang cukup jauh dari Ponpes Al-Zaytun.

“Jika tuntutan kami tidak dipenuhi kami akan melakukan aksi lainnya langsung ke Jakarta,” imbuhnya.

Koordinator aksi lainnya, Jamal Wibisono mengungkapkan mereka juga mendesak pemerintah untuk segera membubarkan Ponpes Al-Zaytun.

“Warga sekitar tidak merasakan manfaat keberadaannya. Apalagi ponpes ini tertutup tidak bisa diakses secara umum,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *