Pasca Penetapan UMK 2024: Banyak Perusahaan di Gresik Terancam ..

Gresik Jatim MonitorNusantara.com-
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik mencatat dari total 136 perusahaan, ada perusahaan yang akan tutup dalam waktu dekat ini.
Hal tersebut lantaran kondisi perusahaan yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi covid, ditambah dengan kenaikan upah minimum kerja (UMK) di Gresik yang terlampau tinggi.

“Kondisi perusahaan di Gresik tidak sepenuhnya baik-baik saja. Apalagi perusahaan saat ini sedang turun produksi. Ini bukan persoalan survive atau tidaknya dengan penetapan UMK, tapi kalau dipaksakan kita bisa kolabs,” ungkap Ketua Bidang Peraturan Perundang-Undangan dan Advokasi DPK Apindo Gresik, Ichwansyah, Kamis (8/12/2023).
Diungkapkan, sebelum penetapan UMK ada perusahaan yang tiga bulan tak bisa menggaji karyawan.

Sementara setelah penetapan UMK, bakal ada pengurangan karyawan atau wacana mengganti tenaga manusia dengan robot.
Kalau tidak merampingkan karyawan, produktivitas ditingkatkan atau karyawan dikurangi, ya pakai robot,” terangnya.

Menurutnya, setelah pandemi Covid-19, perusahaan juga belum dikatakan baik-baik saja sebab Imbas dari perang Rusia- Ukraina sangat Mempengaruhi, sekaligus konflik Israel- Palestina yang sangat berdampak dalam laju ekonomi ekspor dan impor.

Dengan penetapan UMK menjadi Rp 4,6 juta potensi penyerapan tenaga kerja lokal di Gresik tidak akan maksimal. Perusahaan akan lebih memilih merekrut tenaga kerja di luar Gresik.
“Kenaikan UMK 2024 tidak didukung kemampuan bayar perusahaan di Gresik. Hal ini akan menyebabkan penyerapan tenaga kerja asal Gresik tak bisa diserap secara maksimal,” Imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Apindo Gresik Ngadi mengatakan perusahaan hanya bisa operasional sekitar 50 sampai 70 persen saja. Dan Sektor yang paling terdampak jelas adalah sektor kayu, tekstil, makanan dan minuman, serta keramik.

Kemungkinan operasional 100 persen setelah Covid kecil sekali, misal ada yang tidak mengurangi karyawan tetapi mengurangi jam kerja atau bisa jadi dua-duanya. Seperti contoh perusahaan keramik di Gresik yang sudah kalah saing dengan produsi dari China,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: