MONITORNUSANTARA.COM, Jakarta,- Radit Echoman atau yang bernama lengkap Radityo Nimpuno adalah seorang musisi dan produser music yang menggemari Jamaican reggae music. Berawal dari Tahun 2006 dengan membentuk sebuah band reggae dari kota bekasi yang bernama Rastanada.
Radit Echoman menempati posisi gitaris pada band yang di bentuknya itu. Radit menciptakan 3 buah lagu yang berhasil di release pada tahun 2009 bersama rastanada. Pada saat itu Rastanada aktif mengisi acara pentas seni beberapa sekolah di bekasi dan Jakarta, dan juga beberapa event di kota Bekasi atau Jakarta.
Pada tahun 2010 Radit echoman pindah ke kota Bandung. Pada saat itu dengan teman – teman baru Radit mencoba membentuk sebuah band yang bernama greens & blue reggae di kota Bandung dan Radit menempati posisi gitar dan lead vocal. Dengan band ini hanya menghasilkan 2 buah lagu.
Kegemaran Radit dalam menciptakan lagu juga berhasil menghasilkan 8 buah lagu yang di release dalam satu album berjudul ‘realize’. Album tersebut beralirkan folk reggae dub yang seluruh albumnya di produksi sendiri dan berkolaborasi juga dengan beberapa teman musisi.
Pada awal 2014 Radit memutuskan untuk pindah ke pulau Gili Trawangan karena tertarik dengan kedamaiannya dan merasa cocok untuk berkarya. Awalnya Radit hanya bermain Jamaican sound dengan alat DJcontroller yang di bawa. Kemudian ada salah satu band yang bernama Jah On Holiday menawarkan untuk menjadi pemain keyboard band tersebut.
Setelah merilis album pertama debutan nya “Truly Gili” (2018) yang dikerjakan saat menetap di Gili Trawangan, Radit Echoman berpindah ke Ibukota. Rutinitas dan interaksi Echoman di Jakarta menghasilkan sudut pandang baru yang tertuang dalam karya karya yang merupakan bentuk respons dari produktivitas musik miliknya.
“System” yang ada di negara ini terasa lebih dekat bagi Echoman. Ia merasa begitu dekat untuk menyaksikan hiruk pikuk politik, eskalasi ketidakadilan, aksi kekerasan dan juga rekayasa kebohongan yang begitu mudah menyebar di masyarakat.
Echoman merangkum catatan personalnya terhadap gejolak dan kejadian di atas sejak ia menetap di Ibukota. Catatan yang kemudian ia manifestasikan dalam kumpulan karya musik dalam album sophomore miliknya dan merilis album kedua nya tersebut yang berjudul “Echo System.”
“Echo System” adalah sebuah pernyataan dari Radit Echoman tentang sistem yang menggema dalam kehidupan di tanah air yang ia tuangkan kedalam 13 lagu yang berakar pada musik musik asal Jamaika.
Di album ini, Echoman juga mendapatkan dukungan dari rekan rekan seniman mulai dari T Fyah, Tuan Tiga Belas, Ambon Bjaguran, Conrad Good Vibration, King Daddy, Rasta Ressy hingga Masanies Saichu. Bersama nama nama di atas, Echoman menyuarakan isu isu sosial hingga perubahan perilaku individu akibat perkembangan zaman.
Sorotan pribadi Echoman untuk “Echo System” adalah sebagai salah satu medium dari karya musik nya yang bertujuan menjadi pengingat untuk tetap bertenaga dalam menjalani kehidupan yang sebaiknya disertai kesadaran untuk selalu menjaga toleransi, peka terhadap banyak kejadian sosial serta sebuah himbauan untuk bersyukur dan berserah kepada Yang Maha Kuasa.
Direkam sejak (April 2020) yang dikerjakan sendiri oleh Echoman untuk Echolabs, album ini tersedia dalam format digital yang tersedia di berbagai DSP seperti di Spotify. Apple Music, Youtube Music dan akan segera tersedia dalam format fisik seperti CD dan Kaset dalam waktu dekat. (*Red/Nirwan)