Kucing Ditembak di Sesko TNI Bandung Ternyata Strategi Clickbait. Penyayang kucing, malah disebut pembunuh keji

Bandung, MONITORNUSANTARA.COM,- Saat ini anda harus berhati-hati menyikapi informasi dari dunia media sosial (medsos). Karena di dunia maya, ulah netizen terkadang asal mengunggah video dan menyebarkan ke medsos, namun tidak melakukan cek and re cek. Apakah informasi yang disampaikan itu hanya sepihak atau cover bothside atau berimbang.

Hal ini dialami Brigjen NA salah satu perwira tinggi di Sesko TNI. Ia menjadi korban PRANK atau sadisnya ulah netizen untuk mencari uang dari konten, yang menghalalkan segala cara. NA menjadi contoh korban medsos, clickbait.

Kena Prank, Penyayang Kucing Malah Disebut Jenderal Pembunuh Kucing.

16 Agustus, sebuah akun Instagram menyebarkan info Jenderal Pembunuh Kucing Beredar Nama NA di Wikipedia yang diedit sebagai tokoh pembunuh kucing. Foto korban selamat dan tampilan kucing di klinik.

Kejadian diawali dari sebuah postingan yang diunggah oleh satu rumah singgah hewan terlantar melalui akun Instagramnya @rumahsinggahclow.

Pada keterangan unggahan, disebutkan kucing mati itu ditemukan di Sesko TNI Martanegara Bandung.

“Bantu share atau mention pihak terkait. Kucing-kucing ditemukan mati ditembak, lokasi di Sesko TNI Martanegara, Bandung. Ada yang tahu? Siapa pelakunya ini, kok tega banget kucing ditembak-tembak seperti ini.”

Pengunggah juga me-mention akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Akun Instagram Rizky Irmansyah pun turut di-mention dalam kolom keterangan video tersebut.

“Kejadian sore ini tanggal 16 Agustus 2022. Satu Kucing saat ibu mau di-X-ray, untuk memastikan luka tembak dan peluru di badan kucing. Help Pak @ridwankamil bapak @jenderaltniandikaperkasa @rizky_irmansyah @nathasatwanusantara @christian_joshuapale @deasyfebry @jakartaanimalaidnetwork @femkemonita,” tulis pemilik akun dalam unggahannya.

Pada tanggal 16 Agustus 2022, video pembunuhan kucing di sekitar Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia beredar di sosial media. Hingga kemudian, kasus kecil ini, berakibat penyayang binatang malah kena prank, dinarasikan secara negatif.

Youtuber Cari Uang Melalui Klikbait

Video itu ditonton hingga seolah heboh. Demi clickbait. Jenderal yang penyayang binatang, malah disebut oleh pembuat konten youtube sebagai biadab, keji dan sebagainya. Hanya untuk memancing emosi peng-click.

Dari kasus ini sang Youtuber menangguk Klikbait atas Prank Jenderal Pembunuh Kucing.

Tujuannya tak lain adalah fulus, agar video itu viral dan ditonton. Pembuat video mendapat ganjaran uang yang lumayan dari youtube, jika ditonton banyak orang.

Video setingan atau fitnah, tak masalah. Yang penting, sang pembuat konten mendapakan fulus, demi mencari pengunjung di chanel youtube-nya.

Penyayang kucing, malah disebut pembunuh keji. Ya, karena kasus pembunuhan keji, lagi trending dan mendapat tempat di google search.

Pria kelahiran 12 Mei 1966, merasakan efek dari tangan jail, untuk merebut viewers. Dimana seorang youtuber, mengkonsep tampilan agar di klik banyak orang, kemudian dapat fulus.

Maka, dibuatlah judul agar banyak orang mem-viralkan video kontroversial, ujungnya agar ditonton orang. NA bahkan juga dikerjai di Wikipedia, yang karena ada pihak yang iseng mencari klik bait. NA difitnah dengan tuduhan pembunuhan kucing.

Bahkan pada tanggal 19 Agustus 2012 sosiolog, DPR, netizen kemudian berkomentar tentang kucing viral.

Pada 20 Agustus 2022 viral Jenderal Aksi Bunuh Kucing Semua ikut komen.

Puspen TNI menjelaskan aksi NA bukan karena benci kucing.

Kepala Puspen TNI Mayjen TNI Prantara Santosa mengungkapkan bahwa alasan Brigjen NA melakukan penembakan bukan karena benci dengan kucing, tetapi lantaran ingin menjaga kebersihan dan kenyamanan di area Sesko TNI.

“Berdasarkan pengakuannya, Brigjen TNI NA melakukan tindakan ini dengan maksud menjaga kebersihan & kenyamanan di lingkungan tempat tinggal / tempat makan Perwira Siswa Sesko TNI dari banyaknya kucing liar,” ujar Mayjen Prantara Santosa dalam keterangan tertulis, Kamis (18/8/2022).

“Dan bukan karena kebencian terhadap kucing,” imbuh Prantara.

Pusat Penerangan (Puspen) TNI mengungkapkan alasan Brigjen NA melakukan penembakan terhadap kucing yang disebut berkeliaran di kawasan Sesko TNI.

Info berimbang ternyata Sang Jenderal justru pecinta kucing.

Tak banyak yang tahu ternyata Brigjen NA justru salah satu sosok peyayang binatang, khususnya kucing. Hal ini diungkapkan tetangga Brigjen NA.

“Bapak NA yang saya kenal justru seorang penyayang binatang, khususnya kucing,” ujar tetangga, yang merupakan lulusan AKMIL 1989.

Brigjen NA Penyayang Kucing Malah Dituduh, Yang Menterlantarkan Kucing Bagaimana

Brigjen NA adalah penyayang binatang. Dia memiliki piaraan kucing di kantor dan di rumah. Yang dia buru adalah kucing liar, mengotori mess siswa, dapur dan lain-lain. Bagaimana mengurangi kucing liar, yang berak dan muntah dimana-mana.

Namun ada penyayang kucing hanya kasih makan di luar tapi tidak peduli beranak dimana, tidur dimana, kotoran dimana mana. Lebih aneh lagi komisi satu DPR langsung komentar. Yang sebelumnya, dalam aksi Sambo tidak komentar apapun,

Jenderal pembunuh kucing banyak diklik oleh netizen. Bahkan, video ini viral karena menyebut sang jenderal sebagai pembunuh keji, dikaitkan-kaitkan kasus Sambo.

Bahkan, anggota DPR RI yang tak komen atas kasus Sambo, untuk kasus kucing ini, jadi berani, untuk berkomentar.

Strategi pembuat konten berhasil. Ini yang namanya Clickbait.

Penyayang binatang diberi judul sebaliknya, sedangkan hal-hal setingan merajai dunia youtube. Ujungnya, tak lain adalah untuk memperoleh clickbait. Agar diklik dan menghasilkan cuan, alias fulus.

Clickbait adalah judul pada sebuah konten yang dirancang sangat menarik untuk memancing orang melakukan klik. Clickbaiting.

Bisa dibilang tindakan menjanjikan sesuatu secara berlebihan yang biasa ditemukan pada judul, konten media sosial, gambar, dan lainnya.

Karena bertujuan memancing pembaca, click bait sering menggunakan bahasa provokatif yang menarik perhatian, namun terkadang isinya belum tentu sesuai dengan yang dijanjikan. (tim)

Ikuti MONITORNusantara.com di Google News

Sempatkan juga membaca artikel menarik lainnya, di portal berita EDITOR.id dan MediaSosialita.com