Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A.H. Thony Kunjungi Pabrik Paving Padat Karya

Surabaya, MONITORNUSANTARA.COM – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A.H. Thony Kunjungi Pabrik Paving Padat Karya.

Thony, sapaan A.H. Thony, mengunjungi pabrik paving di area RW 6 Kelurahan Siwalankerto pukul 09.00, Sabtu (5/8) lalu. Belasan orang telah beraktivitas menggerakkan roda produksi. Pabrik tersebut merupakan hasil program padat karya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dibuka sejak sebulan lalu.

Thony mengungkapkan bahwa dulunya pabrik tersebut merupakan lahan kosong. Pemkot Surabaya kemudian memanfaatkannya menjadi pabrik paving untuk me­ nunjang ekonomi warga. Mayoritas pekerjanya adalah keluarga miskin (gakin). Politikus Partai Gerindra itu lantas ber­keliling pabrik ditemani Ketua RW 6 Kelurahan Kelurahan Siwalankerto Mohammad Aly. Kepada Thony, Aly bercerita jika pihaknya bersyukur pemkot membuat pabrik paving tersebut. Hal itu membuat warga, terutama gakin, mendapat pekerjaan layak.

Aly menjelaskan bahwa di pabrik tersebut terdapat dua mesin pembuat paving. Pabrik itu bisa memproduksi hingga 26 meter paving dalam satu hari. Satu mesin dikelola lima orang. Saat ini terdapat 10 pekerja di pabrik tersebut.

”Sebenarnya, idealnya satu mesin dipegang enam orang. Namun, kami kekurangan pekerja. Jadi, sementara dipegang lima orang,’’ ujar Aly. ’’Sebenarnya, banyak warga yang menanyakan pekerjaan di sini. Namun, karena syaratnya dari gakin, jadi banyak kandidat yang tidak lolos,’’ lanjutnya. Thony mengapresiasi langkah pemkot untuk membuat program padat karya tersebut. Upaya itu mampu memompa semangat hidup warga. Terutama yang sedang berusaha mengangkat perekonomiannya.

’’Banyak yang datang untuk minta dipekerjakan. Ini menjadi tanda bahwa animo masyarakat untuk bekerja cukup tinggi. Semangat ini harus ditangkap dengan baik,” ungkap Thony.

Apalagi, Thony mengingatkan bahwa ke depan akan ada bonus demografi. Tenaga kerja produktif akan membeludak. Kesempatan itu harus disikapi dengan penyediaan lapangan kerja yang tak hanya banyak, tetapi juga tepat sasaran. Bonus demografi pun dapat bermanfaat secara maksimal. Thony juga mendorong pemkot terus melakukan pendampingan. Misalnya, aspek kesehatan dan keselamatan kerja atau K3. Thony mencermati masih adanya pegawai yang tidak bersepatu dan bersarung tangan. Lalu, handle press paving tidak disertai kunci pengaman.

Selain itu, tidak ada pembatas orang masuk ke zona dekat alat pres yang berbahaya. Hal itu perlu diantisipasi agar hal terburuk tidak terjadi. Diperlukan upaya pencegahan dengan memasang sarana pengamanan. ’’Kita tidak menghendaki itu terjadi, tapi sudah bisa kita bayangkan, andai saja kunci penahan beban lolos saat pembersihan sisa material dilakukan, akan sangat berpotensi menjepit dan menghancurkan tangan,’’ tutur Thony.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: