Banten, MONITORNUSANTARA.COM– Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda Propinsi Lampung kembali meletus dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 2,5 kilometer pada pukul 9.20 WIB, Jumat 12 Mei 2023. Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi masih berlangsung.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Anggi Nuryo Saputro mengatakan erupsi itu terjadi pukul 12.41 WIB. Erupsi terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi 143 detik.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal ke arah barat daya,” ujarnya dalam keterangan yang diterima media di Jakarta, Kamis.
Gunung Anak Krakatau beberapa waktu terakhir menunjukkan aktivitas erupsi dan terus dimonitor pihak terkait.
“Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat, 12 Mei 2023, pukul 09.20 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 2500 m di atas puncak (± 2657 m di atas permukaan laut,” tulis petugas Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Deny Mardiono, dalam laporannya.
Gunung Anak Krakatau mengeluarkan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi, kata Deny, terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 42 detik.
Adapun, rekomendasi bagi masyarakat, pengunjung, atau pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau kembali meletus, Kamis 11 Mei 2023 sekitar 12.41 WIB. Letusan kali ini melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter dari puncak gunung.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis condong ke arah barat daya, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi kurang lebih 2 menit 23 detik.
Sebelumnya, pada pukul 05.19 WIB, hari ini, Gunung Anak Krakatau juga mengalami erupsi. Warna abu yang melontar ke udara berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya.
Erupsi itu terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 2 menit 12 detik. Gunung Anak Krakatau saat ini masih berada pada status level III atau siaga yang ditetapkan sejak 24 April 2022.
Status Gunung Anak Krakatau berada di level III atau siaga.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi mengatakan bahwa kolom abu teramati bergerak ke arah barat daya.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya,” ujar Andai, mengutip Antara.
Andi mengimbau agar masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.
Gunung Anak Krakatau telah beberapa kali mengalami erupsi dalam dua hari terakhir.
PVMBG merekomendasikan masyarakat, pengujung, wisatawan, maupun pendaki untuk tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. (mon)