MONITORNUSANTARA.COM, JAKARTA,- Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum strategis mempromosikan pemulihan ekonomi dunia yang inklusif dan komitmen penanggulangan perubahan iklim. Presiden secara langsung mengundang para pemimpin dunia yang tergabung dalam Presidensi G20 untuk melanjutkan diskusi pada KTT G20 di Indonesia yang rencananya digelar di Bali pada 30-31 Oktober 2022.
Sebagai bentuk dukungan atas agenda G20, Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) berkomitmen untuk berkontribusi untuk meningkatkan perannya dalam bentuk publikasi secara massif melalui media anggota AMDI.
Pengurus Pusat Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) Asri Hadi mengatakan, Presidensi G20 di Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan mengusung tema ”Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama, Lebih Kuat”
“Dengan membawa tema ini, kita harapkan Presidensi G20 akan sukses dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia,” papar Asri Hadi yang juga dosen senior Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini.
Asri Hadi mengapresiasi atas prestasi sejarah dimana Indonesia memegang keketuaan atau Presidensi G20 sekaligus menjadi tuan rumah, sejak 1 Desember 2021 hingga akhir 2022.
“Kepercayaan global ini tentu patut kita syukuri dan diemban dengan sepenuh hati,” papar Pemred Indonews ini.
Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Besar Putra Putri POLRI (DPP KBPP) Brigjen Pol P Siswandi.
Menurut Brigjen Siswandi, ini adalah momentum terbaik bagi Indonesia menunjukkan kepemimpinan di tingkat global, seraya mengadvokasi berbagai kepentingan domestik dan negara miskin dan berkembang, agar tata dunia lebih adil dan setara.
“Semoga kita dapat memanfaatkan momentum ini untuk bangkit dan pulih bersama,” ujar Siswandi di Jakarta.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Besar Putra Putri POLRI (DPP KBPP) Brigjen Pol P Siswandi mengatakan Presidensi G20 Indonesia 2022 mempunyai beberapa pilar diantaranya memperkuat lingkungan kemitraan.
Pilar Presidensi G20 juga mendorong produktivitas. Kemudian meningkatkan ketahanan dan stabilitas dan memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif. Serta kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat.
Terakhir, lanjut Siswandi negara anggota G20 memberikan perhatian isu digitalisasi sebagai katalisator utama pertumbuhan perekonomian global.
Siswandi mengapresiasi peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Siswandi juga menyampaikan bahwa selama Presidensi G20, dukungan seluruh jajaran Polri juga dibutuhkan untuk mendukung kelancaran sampai acara puncak yang akan diselenggarakan di bulan November di Bali.
Siswandi mengakui komitmen anggota G20 dalam pemanfatan teknologi digital dan pengembangan ekonomi digital. Guna mewujudkan hal itu, dalam Presidensi G20 Italian tahun 2021, negara G20 menyepakati peningkatan Digital Economy Task Force (DETF) menjadi DEWG.
Mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022, Indonesia dipercaya memegang Presidensi G20 (Group Twenty) Tahun 2022.
Hal tersebut resmi ditetapkan dalam pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau Summit G20 ke-15 di Riyadh, Arab Saudi. G20 tidak memiliki ketua tetap sehingga fungsi presidensi dipegang oleh salah satu anggota setiap satu tahun secara bergiliran.
G20 merupakan forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili dua per tiga atau sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global, dan setidaknya 85% perekonomian dunia.
Pada Presidensi G20 tersebut Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama, Bangkit Perkasa” dalam Presidensi tersebut. Topik utama G20 ada tiga yaitu:
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia, pada tanggal 27 Mei lalu. (tim)
Artikel ini telah tayang di EDITOR.ID dengan judul “AMDI dan KBPP Dukung Presidensi G20 Indonesia”