Jakarta, MONITORNUSANTARA.COM,- Ketua Umum Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) S.S Budi Rahardjo berkesempatan bisa bersilaturahmi dengan Prof. Dr Jenderal (Purn) TNI. AM Hendropriyono, tokoh nasional dan Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia. Mantan wartawan Grup Tempo ini diterima dikediaman Hendropriyono di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan
Jojo, sapaan akrab Budi Rahardjo diterima Hendropriyono dan diajak makan siang bersama. Anggota kehormatan Densus Digital dan pendiri Pusat Pengkajian dan Penelitian Indonesia Public Watch Integrity ini tampak sangat akrab berbincang dengan Hendropriyono bagaikan sahabat dekat yang lama tak bersua. Menumpahkan rasa kangen.
Selama bercengkerama bersama, Jojo dan Hendropriyono banyak mendiskusikan tentang berbagai persoalan. Terkadang ringan terkadang serius. Bapak Intelijen Indonesia ini banyak memberi ilmu dan wejangan kepada Jojo berbagai hal yang selama ini tak terungkap di publik dan tentang arah masa depan bangsa ini.
“Pak Hendropriyono banyak bicara tentang Indonesia, Pancasila, ancaman global dan Sumpah Pemuda,” tutur Jojo sang wartawan senior.
Cerita Soal Resesi Ekonomi Dunia dan Kekuatan Ekonomi Indonesia Berbasis Pancasila
Hendropriyono, lanjut Jojo, juga bicara soal bandul goncangan resesi dunia yang kini semakin kencang berayun. “Tetapi ekonomi Indonesia justru dinilai oleh Bank Dunia pada tahun 2022 ini sebagai ekonomi yang paling resiliens,” papar Jojo mengutip pesan Hendropriyono.
Sejak tahun 1986 ketika setiap bangsa di dunia ini dilanda oleh arus besar globalisasi, Indonesia menekankan bahwa ideologi Pancasila merupakan ideologi yang terbuka.
Artinya, bahwa Pancasila bersifat implisit yang nilai dasarnya mampu menjadi penyaring, untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman yang antara lain berupa masuknya pemikiran-pemikiran baru.
Karena itu pada tahun 1998 reformasi dapat bergulir tanpa hambatan dari pemikiran status quo, sehingga demokrasi liberal yang didukung oleh Kapitalisme dengan cepat bersemi dalam aspek sosial politik dan ekonomi di Indonesia.
Dengan dasar filsafat Pancasila ekonomi Indonesia sampai saat ini terbukti resiliens, karena sinkronisasi antara peran pemerintah dengan kekuatan rakyat yaitu kaum kapitalis domestik. Filsafat Pancasila menjadi solusi untuk ancaman resesi dalam senjakala pascakapitalisme di dunia.
Cerita Soal Pancasila Lahir Karena Agama, Pancasila Menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa Paling Atas
Hendro juga bicara soal disiplin sosial berkaitan soal Pancasila. “Akar dari radikalisme subur di tanah yang masyarakatnya mabuk agama. Mereka mencintai agama tapi tidak memiliki disiplin sosial,” ucap Hendropriyono.
“Bahwa menjalankan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, harus dilaksanakan sesuai sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab,” tambahnya.
Ia mempertegas bahwa hubungan agama dengan Pancasila sebagai falsafah dan asas bernegara.
“Agama dan beragama harus membuat orang sadar bukan sebaliknya. Juga perlu memahami hubungan agama dan Pancasila sebagai falsafah dan asas bernegara,” tulis Hendropriyono.
“Pancasila justru lahir karena agama, bukan di atas agama. Pancasila juga tidak boleh didikotomikan dengan agama,” tutur Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer tersebut memberikan pendidikan soal Pancasila.
“Jadi ada hubungan tak terpisahkan antara agama dan sila-sila dari Pancasila. Mana bisa kita beragama jika kita membunuhi orang lain, yang jelas-jelas dilarang oleh agama apa pun. Itu namanya tidak sadar beragama alias mabuk,” tulis Hendro.
“Dengan demikian beragama diperlukan disiplin, tunduk pada aturan. Pancasila menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa itu paling atas. Itu diyakini dalam semua agama. Sila pertama itu harus dijabarkan dalam sila-sila lainnya,” tandasnya.
Hendro juga mengingatkan bahwa menjelang tahun politik Pemilu 2024, agenda intelijen dunia terhadap Indonesia harus menjadi perhatian serius segenap pihak. Agenda intelijen yang sifatnya klandestin atau rahasia itu tentu memiliki beragam maksud.
Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia
AM Hendropriyono adalah seorang tokoh intelijen dan militer Indonesia. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini pernah dianugerahi bintang Tertinggi Timor Leste, Sabtu 20 Agustus 2022. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Presiden Timor Leste Jose Manuel Ramos Horta di Dili, Timor Leste.
Hendropriyono dijuluki the master of intelligence karena menjadi “Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen” pertama di dunia. Kepala Badan Intelijen Negara pertama ini memiliki segudang pengalaman hidup dalam pengabdian pada bangsa dan negara ini. Oleh sebab itu kecintaannya terhadap Indonesia tak diragukan lagi.
Ia pernah dipercaya menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan.
Pada periode tahun 2001-2004 sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Gotong Royong. Hendropriyono merupakan penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor, Dewan Analis Strategis (DAS) Badan Intelijen Negara, Sumpah Intelijen, Mars Intelijen, menetapkan hari lahir badan intelijen, mencipta Logo dan Pataka BIN, mempopulerkan bahwa intelijen sebagai “ilmu” dan menggali “filsafat intelijen”, serta menggagas berdirinya tugu Soekarno-Hatta di BIN.
Pengabdian Tanpa Batas, Sumbangkan Ilmu dan Pengalamannya untuk Mengajar Generasi Muda
Sekarang ini Hendropriyono menjadi pengamat terorisme dan intelijen, yang kerap diminta untuk menjadi narasumber oleh media massa dan berbagai lembaga, giat menulis bermacam pemikirannya dalam artikel-artikel di berbagai koran, majalah, radio dan televisi.
Hendro kini jadi begawan ilmu intelijen. Kekayaan ilmu dan pengalaman yang ia miliki semasa bertugas di “berbagai medan tempur”, kini ia sumbangkan kepada generasi muda. Agar kelak generasi Indonesia selanjutnya akan mampu mewarisi tongkat estafet kepemimpinan tanpa melupakan sejarah Indonesia.
Ilmu tersebut dibagikan Hendro di berbagai perguruan tinggi. Termasuk Universitas Pertahanan dan Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM). Hendro menyandang pangkat Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara yang juga Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) dan Sekolah Tinggi Hukum militer (STHM).
Selalu Ingatkan Indonesia Akan Bahaya Subversif Intelijen Asing
Dalam beberapa kesempatan mengajar, Hendro tak sekali dua kali mengingatkan bahaya laten operasi subversif intelijen asing untuk mengobrak-abrik stabilitas Indonesia. Pesan serius ini kembali disampaikan saat AM Hendropriyono menjadi pemateri pada kuliah umum yang berlangsung di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Selasa 5 Juli 2022.
AM Hendropriyono menguliti adanya gerakan subversif yang marak terjadi di Indonesia. Gerakan ini merupakan sebuah usaha untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah, melalui cara yang tidak sesuai dengan undang-undang.
Ia pernah menjabat Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari tanggal 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018.
Dirikan Museum Anti Narkoba Demi Kepedulian
Pada 25 Juni 2014, Ia bersama Komjen Pol (Purn) Gories Mere dan Irjen (Purn) Benny Mamoto mendirikan museum yang diberi nama Griya Anti Narkoba. Griya Anti Narkoba ini berdiri di lahan seluas hampir 1 hektar dan merupakan museum narkoba pertama di Jakarta. Terletak di Taman Indraloka, Jalan Mandor Hasan No. 45, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.
Di Griya Anti Narkoba ini, pengunjung bisa melihat-lihat berbagai macam jenis obat-obatan yang mengandung zat berbahaya serta melihat dampak pemakaiannya. Museum yang didukung pula oleh didukung oleh Asosiasi Purnawira Penegak Hukum Narkotika Indonesia (AP2HNI) serta Yayasan Wale Anti Narkoba Indonesia (YWANI), ini beroperasi mulai pukul 10.00-17.00 WIB setiap hari serta hari libur nasional. Untuk masuk, tidak dipungut biaya. (tim)