Jakarta, MONITORNUSANTARA.COM,- Pemilik kapal penangkap ikan KM. Facific Memory II yang tenggelam akibat ditabrak kapal tanker asing, Hermawan, SH menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Ucapan terima kasih ini diungkapkan atas kesigapan Kapal dari Kelautan dan Perikanan KKP RI menolong Kapal Fasific Memori II yang ditabrak kapal asing.

“Syukur Alhamdulillah, berkat kesigapan Tim handal KKP bersama sejumlah Tim handal instansi-instansi lainnya disebutkan diatas 30 orang ABK dapat dievakuasi dengan selamat dalam keadaan lemas dan trauma berat dan 2 orang ABK diantaranya mengalami patah tulang masih dalam perawatan intensif,” ujar Hermawan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Selain itu Hermawan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pung Nugoroho Saksono Direktur Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan KKP RI bersama Tim Handal Unit Reaksi Cepat Kapal Patroli PSDKP Batam (HIU BIRU 002).

Hermawan juga menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan Marine Port and Authority and MRCC Singapura, Bapak Semuel Sandi Rundupadang, S.St.Pi., M.Si Kepala Pangkalan PSDKP Batam dengan Jajarannya, Kolonel Rudi Endratmoko Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) KN Tanjung Datu 301 dengan Jajarannya.

Kemudian Selamet Riyadi Kepala Basarnas Tanjung Pinang dengan Jajarannya, Sugeng Riyono Kepala Pangkalan PLP Tanjung Uban KN Rantos beserta Tim.

Kemudian Kepala Kantor UPP Tanjung Uban, Kasat Polair Bintan, Bapak Komandan Lanal Bintan, Kepala Karantina Pelabuhan dan APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia).

Dimana kesemuanya telah berkolaborasi maksimal dengan hasil yang luar biasa sehingga dapat menyelamatkan dan mengevakuasi 30 orang ABK Kapal KM. Facific Memory II diatas kapal Andros Spirit berbendera Liberia.

Sebelumnya Hermawan mengungkapkan adanya tragedi memilukan terjadi di lepas laut. Sebuah Kapal penangkap ikan milik warga Indonesia bernama KM. Facific Memory II mengalami kecelakaan akibat ditabrak oleh Kapal Tanker Cosco Development berbendera Hongkong pada hari Selasa Tanggal 20 Mei 2025 sekira Pukul 03.00 WIB dini hari. Akibat insiden tersebut kapal mengalami tenggelam bersama 30 orang ABK.

Kabar ini disampaikan pemilik kapal KM. Facific Memory II, Hermawan, SH dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Berdasarkan laporan berita Singapura yang langsung melarikan diri tanpa berhenti menolong para korban di perairan utara Berakit Batam Kepulauan Riau.

Hermawan, SH. menuturkan bahwa akibat peristiwa tersebut menimbulkan dampak kerugian korban fisik dan psikis terhadap para ABK Kapal KM. Facific Memory II.

Kerugian materil dan immateril yang sangat besar termasuk kerugian yang dialami Hermawan selaku pemilik Kapal, karenanya memohon dukungan penuh semua instansi terkait dan secara khusus kepada PPNS jajaran KKP yang sedang menangani penyelidikan dan penyidikan pada proses hukum.

Sebagai konsekuensi tanggungjawab hukum pidana dan hukum perdata, pemilik kapal segera akan mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri wilayah hukum setempat terhadap Nakhoda dkk termasuk pemilik Kapal Tanker Cosco Development berbendera Hongkong penabrak yang melarikan diri tersebut.

“Mereka dapat dituntut tanggungjawab pidana sebagaimana diatur dalam UU RI No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran dan atau sebagaimana diatur dalam KUHP serta peraturan perundang-undangan lainnya,” sebut Hermawan.

“Diharapkan Nakhoda segera menyerahkan diri dengan membawa Kapalnya, kalau tidak maka perlu segera menggunakan jalur penegakan hukum Ekstradisi,” pungkas Hermawan.

Sebelumnya Tim Unit Reaksi Cepat (HIU BIRU 002) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membantu proses evakuasi 30 Awak Buah Kapal (ABK) KM. Pasifik Memori II yang tenggelam di perairan utara Berakit, Kepulauan Riau (20/5/2025).

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya sempat menyebutkan komitmennya untuk bersinergi dengan aparat penegak hukum di laut lainnya, tidak hanya dalam hal pengawasan melainkan juga operasi Search and Rescue (SAR) terhadap situasi emergency di laut.

Berdasarkan keterangan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono (Ipunk) di Jakarta, pemilik kapal sempat melaporkan hilang kontak dengan kapten kapal.

“Kami lakukan pengecekan terhadap transmitter atau VMS KM. Fasifik Memori II sudah tidak aktif. Terpantau posisi terakhir kapal di wilayah Tanjung Berakit sebelah utara Pulau Bintan,” ujar Ipunk. (tim)

Ikuti MONITORNusantara.com di Google News

Sempatkan juga membaca artikel menarik lainnya, di portal berita EDITOR.id dan MediaSosialita.com