Jakarta, MONITORNUSANTARA.COM,- Sosok Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mulai menjadi topik utama pembahasan para Ketua Umum dan petinggi partai politik pengusung bakal capres Prabowo Subianto, di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Figur Gibran semakin menguat sebagai Cawapres Prabowo pemilihan presiden 2024 mendatang usai Mahkamah Konstitusi (MK) dalam putusannya membolehkan kepala daerah kabupaten dan propinsi maju sebagai capres dan cawapres meski belum berusia 40 tahun.

Menyikapi putusan MK ini, Koalisi Indonesia Maju (KIM) dikabarkan telah bersepakat untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.

Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang, Afriansyah Noor. Politisi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) ini mengungkapkan nama putra Presiden Joko Widodo itu selalu masuk dalam perbincangan para pimpinan partai koalisi.

Beberapa partai menurut Afriansyah dengan terbuka menyebut Gibran sebagai kandidat yang tepat untuk menjadi pendamping Prabowo. PBB juga merupakan salah satu partai yang mengusulkan nama Gibran.

“Potensi, anak muda, dan punya pengalaman kepala daerah, dan kemudian juga beliau juga anaknya memang mampu untuk merangkul semua kekuatan partai politik pendukung Pak Prabowo,” kata Afriansyah sebagaimana dilansir dari Katadata.co.id seperti dikutip Selasa (17/10/2023).

Dalam berbagai diskusi ia menyebut secara prinsip para pimpinan partai pendukung Prabowo menyetujui nama Gibran. Meski begitu pimpinan koalisi masih mempertimbangkan soal faktor usia Gibran yang belum sampai 40 tahun pada saat pendaftaran pemilihan presiden dilakukan. Karena itulah koalisi bersepakat untuk menunggu putusan Mahkamah Konstitusi tentang uji materi batas usia calon wakil presiden yang diputus Senin (16/10).

Wakil Menteri Ketenagakerjaan itu mengatakan, selain memiliki potensi, Gibran juga dianggap sebagai sosok yang dapat merangkul seluruh kekuatan partai politik pendukung Prabowo.

Ia menilai di bawah kepemimpinan Gibran, Solo menunjukkan sejumlah perkembangan seperti dari segi tata kota, hingga kemajuan UMKM di dalamnya.

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa Gibran bertangan dingin.

Sekjen PBB Tanggapi Tudingan Dinasti Politik dan Melanggengkan Kekuasaan

Afriansyah buka suara menanggapi munculnya anggapan bahwa didorongnya Gibran menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden merupakan bentuk dinasti politik.

Afriansyah kemudian mempertanyakan di Indonesia siapa yang tak melakukan dinasti politik. Di hampir semua partai politik, orang tuanya jadi Ketum partai atau yang mendirikan partai, anaknya menjadi Ketum, Ketua, pimpinan DPR, jadi menteri, Ketua Fraksi dll karena kebetulan yang memegang tampuk pimpinan parpol tersebut ayahnya, ibunya, pamannya, dsbnya.

“Siapa sih yang tidak berdinasti politik saat ini? semua berdinasti, cuma kebetulan saja mereka tidak bisa mencalonkan anaknya untuk jadi calon wakil presiden. Pak Jokowi itu bukan ketua umum partai politik, lho. Dia itu orang biasa tapi berada di satu partai tertentu, Kenapa harus kita ributkan,” kata Afriansyah lagi.

Menurut Afriansyah, pihak-pihak yang melontarkan tuduhan dinasti politik atau Jokowi memanfaatkan kekuasaan harus bisa berlaku adil dan bijak. Jangan sampai menuduh orang lain, padahal belum tentu sesuai kenyatakan, sementara dirinya justru melakukan perbuatan yang dituduhkan itu.

Selain itu, ia pun menjawab rumor tentang Prabowo yang disebut menghendaki Gibran untuk menjadi pendampingnya di Pilpres 2024. Menurutnya, hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar.

“Saya pikir Pak Prabowo penting untuk meminta si A untuk jadikan wakilnya, karena beliau nanti yang bekerjasama untuk mengelola negara dan membangun Indonesia, tentunya harus punya chemistry yang sama, kalau tidak ada, bagaimana,” katanya.

Prabowo Sebut Gibran Kehendak Rakyat

Sebelumnya, Prabowo secara terbuka menyatakan deklarasi calon wakil presiden yang mendampinginya dalam pilpres 2024 akan dilakukan usai Mahkamah Konstitusi memutuskan hasil uji materi ketentuan usia capres dan cawapres. Prabowo membedakan Gibran menjadi kandidat untuk mendampinginya di pilpres.

“Itu kehendak rakyat,” kata Prabowo kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (11/10).

Prabowo telah mengantongi dukungan dari Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Gelora, dan Garuda. Adapun Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan putusan tersebut membuka kemungkinan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.

“Tidak hanya membuka peluang bagi Mas Gibran, tetapi bagi kepala daerah yang sedang menjabat ataupun mantan kepala daerah yang dipilih langsung dalam pilkada,” kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/10/2023).

Dasco juga mengungkapkan pada Ketua Umum partai KIM telah melakukan pertemuan pada Senin (16/10) ini. Kendati demikian, ia tak menyebutkan detailnya. “Hari ini sudah ada pertemuan, sudah selesai,” kata Dasco.

Di sisi ain, saat ini koalisi belum mendapat persetujuan dari Gibran untuk bersedia menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto di pilpres. Putra Presiden Jokowi itu belum memberikan jawaban atas pinangan yang disampaikan oleh koalisi.

Rocky Gerung: Gibran Punya Potensi Jadi Pemimpin Masa Depan

Rocky Gerung beberapa waktu silam pernah mengaku pernah berdiskusi dengan Gibran. Menurutnya, Gibran punya potensi menjadi pemimpin di masa depan.

“Tapi tetap pertama kali saya diskusi dengan Gibran itu diskusi tajam, karena saya anggap Gibran itu punya kemampuan untuk memimpin masa depan. Karena itu saya bilang pada dia pada waktu itu, tabung investasikan sikap, mulailah perlihatkan bahwa Anda itu punya pikiran yang tidak harus mengikuti pikiran Pak Jokowi,” ujar Rocky Gerung. (tim)

Ikuti MONITORNusantara.com di Google News

Sempatkan juga membaca artikel menarik lainnya, di portal berita EDITOR.id dan MediaSosialita.com